|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab daripada-Nyalah harapanku. [Mazmur 62:6] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Tenang Di Tengah Badai |
|
Tenang Di Tengah Badai |
|
Jumat, 17 Maret 2017 |
|
|
|
|
|
Tenang Di Tengah Badai |
|
Mazmur 62:1-9 |
|
|
|
|
|
|
Dalam sebuah pameran lukisan terdapat sebuah lukisan yang cukup besar dan menarik banyak orang. Lukisan yang menggambarkan badai topan disertai hujan lebat di lautan. Gelombang air laut yang sangat tinggi dan kilat yang menakutkan di tengah kegelapan. Ada dua buah kapal yang sedang terombang-ambing. Di tengah suasana yang mencekam itu ada seekor burung pipit yang sedang bersiul dengan gembira di sebuah lubang pada batu karang yang kokoh. Di ujung kanan bawah lukisan tertulis “TENANG”.
Daud seorang raja pilihan Allah, selalu menang dalam setiap peperangan, memiliki harta yang melimpah, dihormati dan dikagumi oleh rakyatnya. Tetapi Daud tidak bebas dari masalah, pernah hidup sebagai seorang buronan yang akan dibunuh oleh Saul. Anak kandungnya memberontak, terusir dari istana dan menjadi pelarian. Di tengah masalah yang sangat berat, dia bisa tenang karena dekat dengan Allah. Baginya Allah adalah gunung batu dan kota benteng yang memberi keselamatan dan harapan. Dia tidak mencari pertolongan dari orang lain karena dia yakin pertolongan datang dari Tuhan. Dia percaya kepada Allah dan mencurahkan isi hatinya kepada T...selengkapnya » |
Dalam sebuah pameran lukisan terdapat sebuah lukisan yang cukup besar dan menarik banyak orang. Lukisan yang menggambarkan badai topan disertai hujan lebat di lautan. Gelombang air laut yang sangat tinggi dan kilat yang menakutkan di tengah kegelapan. Ada dua buah kapal yang sedang terombang-ambing. Di tengah suasana yang mencekam itu ada seekor burung pipit yang sedang bersiul dengan gembira di sebuah lubang pada batu karang yang kokoh. Di ujung kanan bawah lukisan tertulis “TENANG”.
Daud seorang raja pilihan Allah, selalu menang dalam setiap peperangan, memiliki harta yang melimpah, dihormati dan dikagumi oleh rakyatnya. Tetapi Daud tidak bebas dari masalah, pernah hidup sebagai seorang buronan yang akan dibunuh oleh Saul. Anak kandungnya memberontak, terusir dari istana dan menjadi pelarian. Di tengah masalah yang sangat berat, dia bisa tenang karena dekat dengan Allah. Baginya Allah adalah gunung batu dan kota benteng yang memberi keselamatan dan harapan. Dia tidak mencari pertolongan dari orang lain karena dia yakin pertolongan datang dari Tuhan. Dia percaya kepada Allah dan mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan setiap saat.
Setiap masalah akan membuat kita cemas, takut, marah, gelisah dan bisa menimbulkan depresi. Dengan kekuatan dan usaha kita sendiri tidak mungkin kita bisa tenang pada saat sedang mempunyai masalah. Kita bisa belajar dari Daud, percaya penuh kepada Allah dan mempunyai hubungan intim dengan Tuhan melalui saat teduh di mana kita bisa mencurahkan isi hati kita kepada-Nya. Tuhan bukan hanya ada pada waktu kita butuh tetapi setiap saat Dia adalah batu karang dan kita ada di dalam-Nya. Setiap saat kita rasakan kehadiran-Nya, dengan demikian tenang di saat badai akan terwujud.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|