|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. [1 Petrus 4:8] |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Lydia N. Haryanto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Tepa Salira |
|
Tepa Salira |
|
Kamis, 23 Juni 2016 | Tema: Kesatuan Tubuh Kristus |
|
|
|
Tepa Salira adalah dapat merasakan [menjaga] perasaan [beban pikiran] orang lain sehingga tidak menyinggung perasaan atau dapat meringankan beban orang lain; tenggang rasa; toleransi: kita harus mempunyai rasa tepa salira terhadap sesuatu yg dirasakan dan diderita orang lain [KBBI].
Dari Kitab Roma 15:1-7 yang merupakan tulisan Rasul Paulus kepada jemaat di Roma, ada beberapa hal yang bisa kita pelajari mengenai bagaimana kita bisa rukun bersama, yaitu:
1. Tidak egois [ayat 1, 2].
Sikap tidak egois diwakili kata-kata: bagi yang kuat wajib hukumnya menanggung kelemahan mereka yang tidak kuat; mencari kesenangan bersama demi kebaikan; membiasakan diri memberi semangat kepada yang lemah dengan kata-kata yang membangun.
2. Teladani Yesus [Ayat 3].
Meneladani Tuhan Yesus dengan tidak pernah mencari kesenangan pribadi dan selama hidup di dunia selalu memperhatikan orang yang lemah dan yang sakit.
3. Allah & Firman-Nya adalah sumber segalanya [ayat 4, 5].
Kerukunan ada...selengkapnya » |
Tepa Salira adalah dapat merasakan [menjaga] perasaan [beban pikiran] orang lain sehingga tidak menyinggung perasaan atau dapat meringankan beban orang lain; tenggang rasa; toleransi: kita harus mempunyai rasa tepa salira terhadap sesuatu yg dirasakan dan diderita orang lain [KBBI].
Dari Kitab Roma 15:1-7 yang merupakan tulisan Rasul Paulus kepada jemaat di Roma, ada beberapa hal yang bisa kita pelajari mengenai bagaimana kita bisa rukun bersama, yaitu:
1. Tidak egois [ayat 1, 2].
Sikap tidak egois diwakili kata-kata: bagi yang kuat wajib hukumnya menanggung kelemahan mereka yang tidak kuat; mencari kesenangan bersama demi kebaikan; membiasakan diri memberi semangat kepada yang lemah dengan kata-kata yang membangun.
2. Teladani Yesus [Ayat 3].
Meneladani Tuhan Yesus dengan tidak pernah mencari kesenangan pribadi dan selama hidup di dunia selalu memperhatikan orang yang lemah dan yang sakit.
3. Allah & Firman-Nya adalah sumber segalanya [ayat 4, 5].
Kerukunan adalah karunia yang diberikan Tuhan kepada kita yang harus terus dipelihara. Kita diingatkan untuk selalu rajin membaca, merenungkan dan melakukan Firman Tuhan.
4. Muliakan Tuhan melalui kerukunan yang Tuhan karuniakan [ayat 6, 7].
Dengan cara tidak bersikap munafik, satu antara perkataan dengan perbuatan. Juga kita harus menjaga perasaan, tepa salira, bisa menerima kekurangan orang lain dan tidak sombong dengan kelebihan yang ada pada diri kita.
Jika kita rindu keluarga dan komunitas di mana kita beraktivitas bisa bersatu dan hidup rukun, mari kita lakukan langkah-langkah tersebut di atas agar nama Tuhan dimuliakan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|