|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Perjumpaan dengan Tuhan Yesus akan mengubah kehidupan yang tak berarti menjadi berarti dan memiliki masa depan.” |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Tersingkirkan Menjadi Terperhatikan |
|
Tersingkirkan Menjadi Terperhatikan |
|
Selasa, 14 Februari 2017 |
|
|
|
|
|
Tersingkirkan Menjadi Terperhatikan |
|
Markus 1:40-45 |
|
|
|
|
|
|
Setiap orang percaya pasti rindu ‘mengalami Tuhan’ dalam hidupnya. Hal ini dialami oleh pak Yanto saat mengemudikan kendaraan dalam perjalanan dari Surabaya menuju Semarang via pantura. Saat ia beserta keluarga melajukan mobil dengan kecepatan 90 km/jam di jalan tol Surabaya menuju arah Lamongan, tiba-tiba ban depan sebelah kanan meletus. Mobil menjadi oleng. Dalam kepanikan, pak Yanto spontan berteriak memanggil nama Tuhan Yesus. Sepertinya Tuhan Yesus menuntun tangannya sedemikian rupa sehingga kemudi bisa dikuasai dan mobil bisa terkendali sampai berhenti dengan selamat di pinggir jalan. Jika bukan pertolongan Tuhan mustahil keluarga pak Yanto selamat dari musibah tersebut. Itulah pengalaman bersama Tuhan Yesus yang dialami secara langsung oleh keluarga pak Yanto. Peristiwa biasa dalam sehari-hari namun penuh makna bagi yang mengalami secara langsung.
Hal yang sama dialami oleh seorang sakit kusta saat datang menjumpai Tuhan Yesus. Orang sakit kusta pada zaman Tuhan Yesus akan diasingkan dan disingkirkan dari keluarga, dari lingkungan sekitarnya dan tidak boleh mendekat orang lain sebagaimana diatur dalam Hukum Taurat. Mereka disamakan dengan mayat hidup yang berjalan sebab dirinya pasti mengalami kematian secara perlahan-lahan. Ketika orang kusta itu ...selengkapnya » |
Setiap orang percaya pasti rindu ‘mengalami Tuhan’ dalam hidupnya. Hal ini dialami oleh pak Yanto saat mengemudikan kendaraan dalam perjalanan dari Surabaya menuju Semarang via pantura. Saat ia beserta keluarga melajukan mobil dengan kecepatan 90 km/jam di jalan tol Surabaya menuju arah Lamongan, tiba-tiba ban depan sebelah kanan meletus. Mobil menjadi oleng. Dalam kepanikan, pak Yanto spontan berteriak memanggil nama Tuhan Yesus. Sepertinya Tuhan Yesus menuntun tangannya sedemikian rupa sehingga kemudi bisa dikuasai dan mobil bisa terkendali sampai berhenti dengan selamat di pinggir jalan. Jika bukan pertolongan Tuhan mustahil keluarga pak Yanto selamat dari musibah tersebut. Itulah pengalaman bersama Tuhan Yesus yang dialami secara langsung oleh keluarga pak Yanto. Peristiwa biasa dalam sehari-hari namun penuh makna bagi yang mengalami secara langsung.
Hal yang sama dialami oleh seorang sakit kusta saat datang menjumpai Tuhan Yesus. Orang sakit kusta pada zaman Tuhan Yesus akan diasingkan dan disingkirkan dari keluarga, dari lingkungan sekitarnya dan tidak boleh mendekat orang lain sebagaimana diatur dalam Hukum Taurat. Mereka disamakan dengan mayat hidup yang berjalan sebab dirinya pasti mengalami kematian secara perlahan-lahan. Ketika orang kusta itu mendengar bahwa Tuhan Yesus sanggup menyembuhkan berbagai penyakit, maka timbullah harapannya. Dia ingin bertemu Tuhan Yesus apapun resikonya, dan berharap Tuhan Yesus dapat memulihkan hidupnya. Ketika orang kusta itu bertemu Tuhan Yesus, sujudlah ia di hadapan Tuhan Yesus menandakan ketidaklayakan dirinya dan memohon belas kasihan-Nya. Permintaannya, ‘kalau Engkau mau. Engkau dapat mentahirkan aku’. Suatu harapan bahwa kesembuhannya merupakan hak Tuhan Yesus. Ia hanya pasrah total kepada-Nya.
Ternyata tanggapan Tuhan Yesus luar biasa, orang kusta itu disembuhkan. Dan Tuhan Yesus menghendaki orang tersebut kembali pada kehidupan yang normal. Ia diperintahkan segera pergi menghadap kepada Imam di Bait Allah untuk diperiksa kesembuhannya dan mempersembahkan korban. Namun sukacita orang kusta yang sembuh itu tidak bisa disembunyikan, meskipun dilarang bersaksi oleh Tuhan Yesus, ia tetap bersaksi kepada banyak orang, akibatnya Tuhan Yesus harus menghindar dari orang banyak.
Dulu si kusta itu menjadi orang terasing dan terbuang, tetapi setelah berjumpa Tuhan Yesus dan mengalami kuasa mujizat, hidupnya diubahkan. Sebuah kesempatan untuk bersaksi tentang Tuhan Yesus melalui pengalaman nyata hidupnya. Bagaimana dengan kehidupan kita, apakah kita sudah mengalami pengalaman dengan Tuhan sebagaimana orang kusta tersebut. Mintalah dan rindukan pengalaman itu dengan Tuhan Yesus.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|