|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. (Matius 6:14) |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Lydia N. Haryanto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Tiada Dendam |
|
Tiada Dendam |
|
Rabu, 12 November 2014 | Tema: Forgiven to Forgive |
|
|
|
|
|
Tiada Dendam |
|
Kejadian 37-50 |
|
|
|
|
|
|
Pernahkah kita sakit hati? Saat seseorang tersakiti hatinya sedemikian rupa, terucaplah kata-kata yang merupakan luapan emosi tak terkendali. Misalnya, “Sampai mati aku tidak sudi melihat mukanya lagi.” Bbahkan ada yang menjadi dendam dan terlontarlah perkataan: “Lihat saja nanti pembalasanku!”
Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia kita tahu bahwa dendam artinya mempunyai keinginan keras untuk membalas. Bagi orang percaya jelas hal tersebut tidak boleh dilakukan karena tidak sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Firman Tuhan dalam Efesus 4:26 yang mengatakan, “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.”
Tokoh Alkitab yang kita renungkan hari ini adalah Yusuf . Kisahnya sangat tidak asing bagi kita. Yusuf mempunyai mimpi yang dari Tuhan datangnya, tetapi Yusuf harus membayar harga untuk mimpinya itu. Yusuf dibenci, dimasukkan ke dalam sumur, dan dijual oleh saudara-saudaranya. Tiga belas tahun Yusuf hidup dal...selengkapnya » |
Pernahkah kita sakit hati? Saat seseorang tersakiti hatinya sedemikian rupa, terucaplah kata-kata yang merupakan luapan emosi tak terkendali. Misalnya, “Sampai mati aku tidak sudi melihat mukanya lagi.” Bbahkan ada yang menjadi dendam dan terlontarlah perkataan: “Lihat saja nanti pembalasanku!”
Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia kita tahu bahwa dendam artinya mempunyai keinginan keras untuk membalas. Bagi orang percaya jelas hal tersebut tidak boleh dilakukan karena tidak sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Firman Tuhan dalam Efesus 4:26 yang mengatakan, “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.”
Tokoh Alkitab yang kita renungkan hari ini adalah Yusuf . Kisahnya sangat tidak asing bagi kita. Yusuf mempunyai mimpi yang dari Tuhan datangnya, tetapi Yusuf harus membayar harga untuk mimpinya itu. Yusuf dibenci, dimasukkan ke dalam sumur, dan dijual oleh saudara-saudaranya. Tiga belas tahun Yusuf hidup dalam penderitaan sampai akhirnya mimpi itu menjadi kenyataan!
Saat saudara-saudaranya mengetahui bahwa Yusuf, sang penguasa itu adalah adik yang mereka jual, maka sangat ketakutanlah mereka. Mereka takut kalau Yusuf akan membalas apa yang mereka perbuat dahulu.
Sungguh luar biasa! Jawaban Yusuf sangat menyejukkan hati. Tiada dendam dalam hatinya! “Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu“ (Kejadian 45:5). Bagaimana dengan kita? Adakah dendam dalam hati kita? Lepaskan pengampunan! Amin. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|