|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
supaya dikenal oleh angkatan yang kemudian, supaya anak-anak, yang akan lahir kelak, bangun dan menceritakannya kepada anak-anak mereka, supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya;
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Tugas Generasi |
|
Tugas Generasi |
|
Minggu, 10 September 2017 |
|
|
|
|
|
Tugas Generasi |
|
Mazmur 78:6-7 |
|
|
|
|
|
|
TUGAS GENERASI
Mazmur 78:6-7
supaya dikenal oleh angkatan yang kemudian, supaya anak-anak, yang akan lahir kelak, bangun dan menceritakannya kepada anak-anak mereka, supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya;
Di medsos sering ada tulisan yang mengatakan bahwa kita yang lahir di tahun 1960-70-80an, adalah generasi yang layak disebut generasi paling beruntung. Karena kitalah generasi yg mengalami loncatan teknologi yang begitu mengejutkan di abad ini, dengan kondisi usia prima.
Kitalah generasi dengan masa kecil bertubuh lebih sehat dari anak masa kini, karena lompat tali, loncat tinggi, petak umpet, gobak sodor, main kelereng, karetan adalah permainan yang tiap hari akrab dengan kita. Sekaligus saat ini mata dan jari kita tetap lincah memainkan berbagai game di gadget. Kitalah generasi terakhir yang pernah menikmati lancarnya jalan raya tanpa macet dimana-mana walaupun jalan belum diaspal. Juga bersepeda onthel / motor menikmati ...selengkapnya » |
TUGAS GENERASI
Mazmur 78:6-7
supaya dikenal oleh angkatan yang kemudian, supaya anak-anak, yang akan lahir kelak, bangun dan menceritakannya kepada anak-anak mereka, supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya;
Di medsos sering ada tulisan yang mengatakan bahwa kita yang lahir di tahun 1960-70-80an, adalah generasi yang layak disebut generasi paling beruntung. Karena kitalah generasi yg mengalami loncatan teknologi yang begitu mengejutkan di abad ini, dengan kondisi usia prima.
Kitalah generasi dengan masa kecil bertubuh lebih sehat dari anak masa kini, karena lompat tali, loncat tinggi, petak umpet, gobak sodor, main kelereng, karetan adalah permainan yang tiap hari akrab dengan kita. Sekaligus saat ini mata dan jari kita tetap lincah memainkan berbagai game di gadget. Kitalah generasi terakhir yang pernah menikmati lancarnya jalan raya tanpa macet dimana-mana walaupun jalan belum diaspal. Juga bersepeda onthel / motor menikmati segarnya angin jalan raya tanpa helm di kepala. Kitalah generasi terakhir yang pernah menikmati jalan kaki berkilo meter tanpa perlu berpikir ada penculik yg membayangi kita. Kitalah generasi terakhir yang pernah begitu mengharapkan datangnya Pak Pos menyampaikan surat dari sahabat dan kekasih, namun dilain sisi kita juga bisa menikmati email bahkan membuat blog pribadi kita.
Sebenarnya ada yang lebih lagi. Kita yang lahir di tahun-tahun 50-80an adalah generasi yang sangat beruntung secara rohani, karena kita mengalami masa-masa kebangunan rohani. Kita sempat menikmati KKR-KKR yang memberikan semangat rohani. Ada banyak bermunculan persekutuan-persekutuan doa yang membawa semangat pembaharuan bagi gereja-gereja yang saat itu mengalami kesuaman. Sebagian dari kita yang pernah menjadi pelajar atau mahasiswa pasti pernah diajak untuk bergabung dalam persekutuan doa di sekolah-sekolah atau kampus-kampus. Kita juga sempat menikmati kegerakan pujian dan penyembahan, dengan munculnya lagu-lagu pujian baru yang membawa semangat baru pula. Ada banyak orang yang mengalami pertobatan dan pembahatuan iman melalui kegerakan-kegerakan rohani itu. Dan hasilnya adalah orang-orang Kristen generasi sekarang ini.
Pernahkah kita bertanya: Lalu apa? Apakah maksud Tuhan untuk generasi kita ini?
Tuhan punya maksud untuk generasi kita, yaitu agar kita menjadi generasi yang mengenal Dia dengan benar. Agar kita mengenal Dia sebagai Allah yang dahsyat dan penuh kasih karunia.
Namun bukan hanya sampai di situ saja. Kita punya tugas generasi, yaitu untuk menyampaikan pengenalan akan Allah itu kepada generasi selanjutnya. Agar generasi di bawah kita nantinya juga percaya kepada Allah dan mentaati perintah-perintah-Nya.
Pdt. Goenawan Susanto
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|