|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” [Matius 18:20] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Tuhan Selalu Hadir |
|
Tuhan Selalu Hadir |
|
Jumat, 04 Maret 2016 | Tema: Kristus Sebagai Kepala Gereja |
|
|
|
|
|
Tuhan Selalu Hadir |
|
Matius 18:19-20 |
|
|
|
|
|
|
Pada suatu hari telepon di gereja, tempat Presiden Roosevelt beribadah, berdering. Si penelepon bertanya kepada sang pendeta, ’Pak Pendeta, apakah Presiden Roosevelt akan ikut kebaktian di gereja kita minggu ini?’ ’Saya tidak bisa memastikan hal itu,’ ujar sang pendeta. ’Namun yang pasti Allah hadir di sana. Dan itu sudah sangat cukup untuk menarik jemaat datang.’
Dewasa ini banyak gereja sering mengundang artis atau orang-orang terkenal untuk melayani dalam ibadah. Banyak gereja berlomba menghadirkan artis dan orang terkenal sebagai daya pikat untuk menghadirkan jemaat di gereja. Ibarat gula yang akan mengundang para semut untuk datang, demikian juga para artis dan orang terkenal ini mulai memikat orang untuk datang ke gereja. Saat mereka [para artis dan orang terkenal] melayani, tampaknya suasana ibadah menjadi hidup dan semarak. Seolah-olah tampaknya jemaat mendapat banyak ’berkat’. Tuhan dianggap hadir saat para artis datang.
Namun jika tiba-tiba artis yang diundang batal hadir, suasana ibadah seolah-olah menjadi mati, kering, membosankan, dan jemaat pulang tanpa membawa ’berkat’. Celakanya lagi banyak orang ...selengkapnya » |
Pada suatu hari telepon di gereja, tempat Presiden Roosevelt beribadah, berdering. Si penelepon bertanya kepada sang pendeta, ’Pak Pendeta, apakah Presiden Roosevelt akan ikut kebaktian di gereja kita minggu ini?’ ’Saya tidak bisa memastikan hal itu,’ ujar sang pendeta. ’Namun yang pasti Allah hadir di sana. Dan itu sudah sangat cukup untuk menarik jemaat datang.’
Dewasa ini banyak gereja sering mengundang artis atau orang-orang terkenal untuk melayani dalam ibadah. Banyak gereja berlomba menghadirkan artis dan orang terkenal sebagai daya pikat untuk menghadirkan jemaat di gereja. Ibarat gula yang akan mengundang para semut untuk datang, demikian juga para artis dan orang terkenal ini mulai memikat orang untuk datang ke gereja. Saat mereka [para artis dan orang terkenal] melayani, tampaknya suasana ibadah menjadi hidup dan semarak. Seolah-olah tampaknya jemaat mendapat banyak ’berkat’. Tuhan dianggap hadir saat para artis datang.
Namun jika tiba-tiba artis yang diundang batal hadir, suasana ibadah seolah-olah menjadi mati, kering, membosankan, dan jemaat pulang tanpa membawa ’berkat’. Celakanya lagi banyak orang mulai membuat penyataan untuk dengan mudahnya pindah dari gereja satu ke gereja lain dengan alasan “tidak mendapat apa-apa”, karena gereja asalnya tidak pernah mendatangkan “orang top” untuk melayani. Kenyataan ini sungguh menyedihkan karena artis-artis rohani itu malah menjadi faktor penentu dalam ibadah. Ini menandakan bahwa ada masalah; bukan pada si artis, tetapi pada jemaat itu sendiri. Motivasi jemaat yang seperti ini sudah bukan lagi hendak mencari Tuhan, tetapi seolah-olah datang hendak ’menyaksikan pertunjukan’.
Jika motivasi kita murni untuk beribadah, kita tak perlu kecewa apabila artis yang dijadwalkan hadir ternyata tidak jadi datang. Mereka ada atau tidak, Tuhan tetap hadir di sana [ayat 20]. Sekalipun tak ada artis rohani yang hadir, Tuhan tetap dapat melakukan sesuatu dalam ibadah melalui siapa saja. Mari kita luruskan lagi motivasi kita dalam beribadah, yakni untuk mencari Tuhan, bukan mencari siapa pun yang lain. Kehadiran Tuhan dalam ibadah tidak ditentukan oleh artis, orang “hebat”, kecanggihan sound system, kemegahan gedung gereja, kehebatan pemusik dan pemuji atau pendeta yang hebat dalam menyampaikan khotbah. Tuhan hadir saat ada orang-orang yang merendahkan diri dengan penuh iman untuk memfokuskan diri bertemu Tuhan dan menyembah nama-Nya dengan sungguh-sungguh
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|