|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Unggul di Tengah Kesulitan |
|
Unggul di Tengah Kesulitan |
|
Minggu, 13 September 2015 | Tema: Pribadi Unggul |
|
|
|
|
|
Unggul di Tengah Kesulitan |
|
Kejadian 39:1-23 |
|
|
|
|
|
|
Kejadian 39:1-23
Ditempatkan dalam keadaan apapun, seorang pribadi unggul akan tetap unggul. Seperti Yusuf mengalami berbagai kesulitan tetapi dia tetap unggul.
Dia dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya. Sewaktu di rumah ayahnya dia mendapat perlakuan seperti raja. Dia diistimewakan oleh ayahnya, sehingga saudara-saudaranya cemburu kepadanya. Tetapi ketika dia dijual sebagai budak keadaan jadi berubah 180 derajad. Tidak ada lagi perlakuan yang manis diterimanya. Setiap hari yang dilakukan hanyalah kerja keras. Bahkan dia harus melakukan pekerjaan yang kasar, yang tidak pernah dia lakukan seumur hidupnya.
Secara manusia bisa saja dia merasa putus asa. Tapi dia tidak menyerah pada keadaan. Dia melawan keadaan itu dengan menjalani hidup dengan penuh semangat. Segala pekerjaan yang dibebankan kepadanya dia kerjakan dengan segenap hati. Dan hasilnya dia disukai oleh tuannya.
[Ayat 2] Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil...selengkapnya » |
Kejadian 39:1-23
Ditempatkan dalam keadaan apapun, seorang pribadi unggul akan tetap unggul. Seperti Yusuf mengalami berbagai kesulitan tetapi dia tetap unggul.
Dia dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya. Sewaktu di rumah ayahnya dia mendapat perlakuan seperti raja. Dia diistimewakan oleh ayahnya, sehingga saudara-saudaranya cemburu kepadanya. Tetapi ketika dia dijual sebagai budak keadaan jadi berubah 180 derajad. Tidak ada lagi perlakuan yang manis diterimanya. Setiap hari yang dilakukan hanyalah kerja keras. Bahkan dia harus melakukan pekerjaan yang kasar, yang tidak pernah dia lakukan seumur hidupnya.
Secara manusia bisa saja dia merasa putus asa. Tapi dia tidak menyerah pada keadaan. Dia melawan keadaan itu dengan menjalani hidup dengan penuh semangat. Segala pekerjaan yang dibebankan kepadanya dia kerjakan dengan segenap hati. Dan hasilnya dia disukai oleh tuannya.
[Ayat 2] Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.
Setelah itu dia difitnah oleh istri Potifar, sehingga dia harus dijebloskan di dalam penjara. Menjadi narapidana tentu lebih parah dari pada menjadi hamba. Di penjara tidak bisa bebas melakukan apa-apa. Dia melewati hari-harinya dengan mendekam di balik jeruji. Tapi sekali lagi Yusuf tidak mau menyerah pada keadaan. Dia mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan sepenuh hati. Sebagai hasilnya, dia disukai oleh kepala penjara.
[Ayat 21] Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
Kunci dari keunggulan Yusuf adalah karena TUHAN menyertainya dan membuatnya berhasil.
Di tengah kesulitan apapun, mintalah penyertaan Tuhan dan berkat-Nya. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|