|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Rintangan bukan menjadi akhir sebuah kehidupan, tetapi merupakan kunci membuka pintu berkat. Yang terpenting adalah kita selalu bersandar pada Tuhan Yesus sumber kehidupan.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Upah Di Balik Rintangan |
|
Upah Di Balik Rintangan |
|
Selasa, 04 Maret 2014 | Tema: Breakthrough the Barriers |
|
|
|
|
|
Upah Di Balik Rintangan |
|
Yosua 14:6-15 |
|
|
|
|
|
|
Ketika Napoleon Bonaparte berkeinginan menuju St. Bernard, ia mengirim para insiyur untuk menyelidiki terusan St. Bernard. Hal ini dilakukan karena tempat itu sangat menakutkan tentaranya. Setelah para insinyur itu pulang, ia bertanya kepada mereka, “Apakah mungkin kalian melewati jalan itu?” Dengan ragu-ragu mereka menjawab, “Barangkali. Bukannya tidak mungkin.” Sambil memandang para insinyur itu, dengan tegas Napolen berkata, “Tempuh saja jalan itu.” Ia tidak menghiraukan kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi oleh para tentarannya. Panglima Inggris dan Austria menertawakan keputusan Napoleon untuk menggerakkan tentara melintasi pegunungan Alpen. Mengapa? Karena tidak pernah ada orang yang bisa melintasi pengunungan Alpen dengan membawa puluhan tentara yang membawa barang dan peralatan perang yang berat dan banyak. Namun Napolen dapat melakukan tindakan yang mustahil itu. Kuncinya, yaitu tekad dan keberaniannya telah membantu Napoleon untuk menembus kesulitan demi kesulitan yang dihadapinya. Dia tidak pernah gentar menghadapi setiap rintangan. Ia berani mengambil kesempatan itu.
Cerita di atas mengingatkan kita tentang pengalaman Kaleb ketika Tuhan menjanjikan tanah Kadesh-Barnea melalui Musa. Tempat itu menakutkan, bahkan membuat hati bangsa Israel menjadi tawar...selengkapnya » |
Ketika Napoleon Bonaparte berkeinginan menuju St. Bernard, ia mengirim para insiyur untuk menyelidiki terusan St. Bernard. Hal ini dilakukan karena tempat itu sangat menakutkan tentaranya. Setelah para insinyur itu pulang, ia bertanya kepada mereka, “Apakah mungkin kalian melewati jalan itu?” Dengan ragu-ragu mereka menjawab, “Barangkali. Bukannya tidak mungkin.” Sambil memandang para insinyur itu, dengan tegas Napolen berkata, “Tempuh saja jalan itu.” Ia tidak menghiraukan kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi oleh para tentarannya. Panglima Inggris dan Austria menertawakan keputusan Napoleon untuk menggerakkan tentara melintasi pegunungan Alpen. Mengapa? Karena tidak pernah ada orang yang bisa melintasi pengunungan Alpen dengan membawa puluhan tentara yang membawa barang dan peralatan perang yang berat dan banyak. Namun Napolen dapat melakukan tindakan yang mustahil itu. Kuncinya, yaitu tekad dan keberaniannya telah membantu Napoleon untuk menembus kesulitan demi kesulitan yang dihadapinya. Dia tidak pernah gentar menghadapi setiap rintangan. Ia berani mengambil kesempatan itu.
Cerita di atas mengingatkan kita tentang pengalaman Kaleb ketika Tuhan menjanjikan tanah Kadesh-Barnea melalui Musa. Tempat itu menakutkan, bahkan membuat hati bangsa Israel menjadi tawar (Yosua 14:8). Tetapi dengan keberanian, oleh penyertaan Tuhan, maka Kaleb berhasil menaklukan daerah tersebut. Yang di lakukan Kaleb sehingga menemukan upah, yaitu: pertama, mendengar Firman Allah (ayat 6); kedua, hidup jujur (ayat 7); ketiga, tetap mengikut Allah dengan sepenuh hati. Upah semua itu adalah Tuhan memelihara hidup Kaleb, dan juga menggenapi janji-Nya.
Rintangan itu pasti ada, dan satu hal yang harus kita miliki, yaitu kesetiaan kepada Allah. Upahnya adalah Tuhan akan menggenapi jinji-Nya kepada setiap kita orang percaya. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|