|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kita yang kuat wajib menanggung kelemahan saudara kita dan sesama manusia yang tidak kuat.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Wajib Hukumnya |
|
Wajib Hukumnya |
|
Jumat, 12 Desember 2014 | Tema: The Moment to Share Love |
|
|
|
|
|
Wajib Hukumnya |
|
Roma 15:1-3 |
|
|
|
|
|
|
Di dalam dunia ini ada beberapa fakta yang tidak dapat dipungkiri dan dihindari. Salah satunya adalah adanya fakta kelompok ‘orang kuat’ dan ‘orang lemah’. Siapa kelompok kuat dan seperti apa kelompok lemah itu? Tentu saja dari sudut pandang mana melihatnya. Kuat secara fisik belum tentu kuat secara finansial (materi); kuat secara harta tetapi belum tentu kuat secara mental, moral, dan rohani; kuat secara rohani tetapi belum tentu secara materi; dst.
Tetapi menurut Alkitab siapa yang dimaksud dengan kelompok kuat dan kelompok lemah, seperti yang tertulis dalam Roma 15:1, 2? Dalam hal ini kita perlu mengetahui terutama siapa dan seperti apa yang termasuk orang lemah, sebab orang yang lemah harus ditolong oleh orang beriman yang kuat (Roma 15:1). Dalam hal apa orang-orang yang lemah harus ditolong oleh orang yang (beriman) yang kuat? Kembali dalam Roma 15:1 mengatakan, “Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat .....” Jadi yang ditanggung adalah sisi kelemahannya. Lemah dalam hal apa, itulah yang harus ditanggung oleh orang (beriman) yang kuat.
Saudara, secara prinsip Firman Tuhan mengajar supaya kita wajib menanggung kelemahan orang-orang ...selengkapnya » |
Di dalam dunia ini ada beberapa fakta yang tidak dapat dipungkiri dan dihindari. Salah satunya adalah adanya fakta kelompok ‘orang kuat’ dan ‘orang lemah’. Siapa kelompok kuat dan seperti apa kelompok lemah itu? Tentu saja dari sudut pandang mana melihatnya. Kuat secara fisik belum tentu kuat secara finansial (materi); kuat secara harta tetapi belum tentu kuat secara mental, moral, dan rohani; kuat secara rohani tetapi belum tentu secara materi; dst.
Tetapi menurut Alkitab siapa yang dimaksud dengan kelompok kuat dan kelompok lemah, seperti yang tertulis dalam Roma 15:1, 2? Dalam hal ini kita perlu mengetahui terutama siapa dan seperti apa yang termasuk orang lemah, sebab orang yang lemah harus ditolong oleh orang beriman yang kuat (Roma 15:1). Dalam hal apa orang-orang yang lemah harus ditolong oleh orang yang (beriman) yang kuat? Kembali dalam Roma 15:1 mengatakan, “Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat .....” Jadi yang ditanggung adalah sisi kelemahannya. Lemah dalam hal apa, itulah yang harus ditanggung oleh orang (beriman) yang kuat.
Saudara, secara prinsip Firman Tuhan mengajar supaya kita wajib menanggung kelemahan orang-orang yang tidak kuat yang ada di sekitar kita. Itu berarti dalam hidup ini kita harus bersedia membuka mata dan mengarahkan perhatian kita terhadap mereka yang lemah. Mereka bisa saja teman-teman kita yang punya sisi-sisi kelemahan yang perlu ditolong. Kelemahan itu sifatnya bisa sementara atau waktu yang lama. Kelemahan sementara, misalnya: kita harus menolong sudara kita yang sedang terpuruk dalam usahanya sehingga menyebabkan keluarganya terancam kesulitan sampai benar-benar kuat; kita menanggung beban mereka yang sakit dalam kondisi tidak mampu dengan membantu biaya pengobatan sampai dia sembuh, dan lain-lain.
Namun menurut Alkitab mereka yang benar-benar tidak mampu (dalam waktu lama) adalah mereka yang tidak dapat menolong dirinya sendiri dalam hal kebutuhan dasarnya (sandang, pangan, dan papan). Mereka adalah para janda miskin, yatim piatu, dan orang asing terlantar (Keluaran 22:22; Ulangan 10:18; 24:17; Yakobus 1:27). Mereka harus menjadi subyek yang wajib ditanggung kelemahannya. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|