|
|
|
|
|
Home » Media » Artikel & Kesaksian » Cara Transfer Uang Dari ATM BCA / Prima Ke Bank Lain |
|
Cara Transfer Uang Dari ATM BCA / Prima Ke Bank Lain |
|
|
|
 |
|
Cara Transfer Uang Dari ATM BCA / Prima Ke Bank Lain |
|
anonymous |
|
|
|
|
|
|
Mentransfer uang atau mengirim uang melalui ATM merupakan salah satu kegiatan bertransaksi, yang kita harus tahu bagaimana cara melakukan transfer yang benar. Bagi yang sudah berpengalaman tentunya mudah, namun bagi yang baru mengenal atau mempunyai kartu ATM atau tabungan tentu akan bingung dalam melakukan transaksi ini dan ini bisa menjadi incaran atau sasaran orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk menghindari hal itu kami akan menginformasikan cara mentransfer uang melalui mesin ATM.
BCA merupakan salah satu bank yang cukup besar diseluruh Indonesia, kami akan memberikan penjelasan dengan contoh cara mentransfer dari ATM BCA (Prima) ke Bank Panin. Berikut langkah-langkahnya.
01). Cari gerai ATM BCA (berlogo BCA / Prima)
02). Masukkan kartu ATM BCA Anda
03). Masukan 6 digit PIN Kartu ATM Anda
04). Pilih Menu PILIHAN LAINNYA
05). Pilih menu TRANSFER
06). Akan muncul beberapa pilihan menu transfer, pilih menu KE REKENING BANK LAIN
07). Masukkan Kode Bank, jika tidak ingat, pilih menu DAFTAR KODE BANK, untuk kode Bank Panin adalah 019, pilih BENAR
08). Masukan nominal uang yang akan ditransfer, pastikan jumlah nominal uang sudah benar. Lalu pilih BENAR
09). Setelah itu masukan nomor rekening bank Panin yang akan dituju
10). Akan muncul konfirmasi info tujuan transfer anda, apakah sudah benar atau belum, jika sudah sesuai pilih BENAR
11). Tunggu proses transfer hingga selesai
12). Akan keluar struk sebagai bukti transfer, ambil dan simpan struk tersebut sebagai bukti yang sah
13). Selesai.
Hal ini hampir sama dengan mentransfer ke bank lain seperti BCA (014), Mandiri (008), Danamon (011), Permata (013), BII (016), CIMB Niaga (022), UCBC NISP (028), HSBC (041), DBS (046), Citibank (0...selengkapnya » |
Mentransfer uang atau mengirim uang melalui ATM merupakan salah satu kegiatan bertransaksi, yang kita harus tahu bagaimana cara melakukan transfer yang benar. Bagi yang sudah berpengalaman tentunya mudah, namun bagi yang baru mengenal atau mempunyai kartu ATM atau tabungan tentu akan bingung dalam melakukan transaksi ini dan ini bisa menjadi incaran atau sasaran orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk menghindari hal itu kami akan menginformasikan cara mentransfer uang melalui mesin ATM.
BCA merupakan salah satu bank yang cukup besar diseluruh Indonesia, kami akan memberikan penjelasan dengan contoh cara mentransfer dari ATM BCA (Prima) ke Bank Panin. Berikut langkah-langkahnya.
01). Cari gerai ATM BCA (berlogo BCA / Prima)
02). Masukkan kartu ATM BCA Anda
03). Masukan 6 digit PIN Kartu ATM Anda
04). Pilih Menu PILIHAN LAINNYA
05). Pilih menu TRANSFER
06). Akan muncul beberapa pilihan menu transfer, pilih menu KE REKENING BANK LAIN
07). Masukkan Kode Bank, jika tidak ingat, pilih menu DAFTAR KODE BANK, untuk kode Bank Panin adalah 019, pilih BENAR
08). Masukan nominal uang yang akan ditransfer, pastikan jumlah nominal uang sudah benar. Lalu pilih BENAR
09). Setelah itu masukan nomor rekening bank Panin yang akan dituju
10). Akan muncul konfirmasi info tujuan transfer anda, apakah sudah benar atau belum, jika sudah sesuai pilih BENAR
11). Tunggu proses transfer hingga selesai
12). Akan keluar struk sebagai bukti transfer, ambil dan simpan struk tersebut sebagai bukti yang sah
13). Selesai.
Hal ini hampir sama dengan mentransfer ke bank lain seperti BCA (014), Mandiri (008), Danamon (011), Permata (013), BII (016), CIMB Niaga (022), UCBC NISP (028), HSBC (041), DBS (046), Citibank (031), Standard Chartered (050), BRI (002), BNI (009), Bukopin (441), dan bank lainnya dengan catatan anda mengingat Kode Bank yang akan ditransfer.
Selain itu mentransfer ke bank lain anda akan dikenakan biaya sebanyak Rp 6.500,-. Itulah sedikit informasi yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat bagi Anda semua dan ingat selalu berhati-hati dalam bertransaksi di Gerai ATM terdekat. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Saya tidak mempunyai pilihan lain kecuali mati atau menemukan obat untuk menyembuhkan diri saya sendiri yang saat ini menderita kanker payudara. Saya seorang ilmuwan, yang butuh penjelasan dan masuk akal tentang penyakit yang mematikan dan menyerang satu dari 12 wanita di Inggris ini.
Saya telah telah menderita karena kehilangan satu payudara dan telah menjalani radioterapi. Sekarang saya menjalani kemoterapi yang menyakitkan dan saya juga telah diperiksa oleh beberapa spesialis yang paling terkemuka di negeri ini. Saya merasa maut akan menjemput saya. Tapi, saya ingin hidup karena saya mempunyai suami yang mencintai saya, rumah indah dan dua anak kecil yang memerlukan bimbingan saya.
Dan, keinginan hidup ini mendorong saya untuk menggali fakta-fakta, yang baru sedikit diketahui oleh sejumlah kecil ilmuwan pada waktu itu. Setiap orang yang berhubungan dengan kanker payudara akan tahu bahwa beberapa faktor penyebab atau resiko dari penyakit ini antara laini usia tua, mens terlalu dini, menopause terlambat dan sejarah keluarga dengan kanker payudara, sungguh-sungguh tidak dapat kita cegah. Tetapi ada banyak faktor resiko lainnya yang dapat kita kontrol dengan baik. Faktor-faktor resiko yang terkontrol ini dengan mudah terwujud dalam perubahan-perubahan sederhana yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari kita untuk mencegah atau mengobati kanker payudara.
Petunjuk pertama dalam memahami penyebab berkembangnya kanker payudara saya datang pada saat suami saya Peter, yang juga ilmuwan, pulang ke tanah air setelah bekerja di China, ketika saya sedang menjalani pengobatan kemoterapi. Ia membawa kartu-kartu dan surat-surat, serta beberapa ramuan dari tumbuh-tumbuhan, yang diberikan oleh teman-teman dan ilmuwan-ilmuwan mitra saya di China.
Ramuan-ramuan itu dikirimkan kepada saya untuk menyembuhkan kanker payudara ini. Meskipun kami menghadapi keadaan yang menyedihkan pada saat itu, kami dapat tertawa lepas, dan saya ingat telah mencetuskan perkataan bahwa ramuan ini merupakan pengobatan bagi kanker payudara di China, dan tidak mengherankan bahwa wanita-wanita di China berusaha terhindar dari penyakit ini. Kata-kata itu selalu teringat di benak saya. Mengapa wanita-wanita di China tidak terkena kanker payudara? Saya pernah bekerja sama dengan mitra-mitra China dalam penelitian tentang hubungan antara kimia tanah dan penyakit, dan mengingat beberapa statistik yang telah dibuat.
Faktor Gaya Hidup
Penyakit ini boleh dikatakan tidak terdapat di seluruh negeri China. Hanya 10.000 wanita di China wafat karena penyakit ini, dibandingkan dengan persentase menakutkan bahwa satu di antara 12 wanita di Inggris meninggal dunia karena penyakit ini. Bahkan angka ini lebih mengerikan lagi dan menjadi rata-rata satu di antara 10 wanita di sebagian besar negara-negara Barat. Hal ini bukanlah karena China merupakan negeri yang lebih bersifat pedesaan, dan tidak banyak terkena polusi perkotaan. Di daerah Hong Kong yang padat, persentase meningkat menjadi 34 di antara 10.000 wanita, namun toh masih jauh lebih sedikit daripada di Barat.
Kota-kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang juga memiliki persentase yang hampir sama dengan China. Padahal kedua kota ini telah diserang dengan senjata nuklir, sehingga selain kanker yang berhubungan dengan polusi, kita dapat memperkirakan adanya kasus-kasus kanker yang terkait dengan radiasi.
Kesimpulan yang dapat kita peroleh dari statistik ini sungguh mengejutkan. Apabila seorang wanita Barat pindah ke kota industri Hiroshima yang terkena radiasi, resiko terkena kanker payudara ini dapat menjadi satu berbanding dua. Tentu saja hal ini tidak masuk akal. Saya merasa yakin bahwa ada sebuah faktor gaya hidup yang bukan terkait dengan polusi, urbanisasi atau lingkungan hidup yang nyata-nyata telah meningkatkan kemungkinan wanita Barat terkena kanker payudara.
Saya kemudian menemukan bahwa penyebab perbedaan besar dalam persentase kanker payudara antara negara-negara Timur dan Barat bukanlah karena faktor genetika. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa apabila orang China atau Jepang pindah ke Barat, dalam satu atau dua generasi persentase kanker payudara mereka mendekati persentase dari penduduk negara di mana mereka tinggal.
Hal yang sama terjadi apabila orang-orang Timur sepenuhnya meniru gaya hidup Barat di Hong Kong. Sesungguhnya, nama populer yang disebutkan orang di China bagi kanker payudara adalah Penyakit Wanita Kaya. Ini disebabkan bahwa di China, hanya orang-orang kaya yang dapat menikmati apa yang disebut sebagai Makanan Hong Kong.
Orang-orang China menggambarkan semua makanan Barat, termasuk semua kudapan dari es krim dan coklat sampai spaghetti dan keju, sebagai Makanan Hong Kong karena hanya terdapat di bekas koloni Inggris dan dulu jarang ada di daratan China.
Jadi sungguh masuk akal bagi saya bahwa apa yang menyebabkan kanker payudara saya ini dan banyaknya penderita penyakit tersebut di negara saya hampir dipastikan berasal dari sesuatu yang berhubungan dengan gaya hidup Barat kita, dari kalangan menengah yang lebih baik. Angka ini juga besar bagi para pria di sini. Saya telah mengamati dalam penelitian saya bahwa banyak data tentang kanker prostat juga sampai pada kesimpulan yang sama.
Tidak Mengkonsumsi Produk Susu
Menurut angka dari WHO, jumlah pria yang terkena kanker prostat di China pedesaan hampir tidak ada, hanya 0,5 pria di antara 100.000. Namun demikian di Inggris, Skotlandia dan Wales, angka ini 70 kali lebih tinggi. Seperti kanker payudara, penyakit ini merupakan penyakit kalangan menengah dan terutama menyerang kelompok-kelompok sosial yang lebih kaya dan mempunyai kehidupan sosial-ekonomi yang lebih tinggi, yaitu mereka yang dapat menikmati makanan yang bergizi tinggi. Saya teringat berkata kepada suami saya, Ayo Peter, kamu baru saja pulang dari China. Apa sih gaya hidup China yang sangat berbeda dengan kita? Mengapa mereka tidak terkena kanker payudara?
Kami memutuskan untuk menggunakan latar belakang ilmu kami bersama-sama dan melakukan pendekatan dengan logika. Kami memeriksa data ilmiah yang mengarahkan kami pada kandungan lemak dalam makanan. Para peneliti pada tahun 1980-an telah menemukan bahwa hanya 14% kalori di hidangan China terdiri atas lemak, dibandingkan dengan hampir 36% di Barat.
Tetapi makanan yang telah saya makan selama bertahun-tahun sebelum terkena kanker payudara ini sangat rendah lemak dan berserat tinggi. Selain itu, sebagai ilmuwan saya tahu bahwa asupan lemak pada orang dewasa tidak menunjukkan peningkatan resiko kanker payudara dalam sebagian besar investigasi yang telah dilakukan pada kelompok-kelompok besar wanita selama dua belas tahun.
Lalu pada suatu hari sesuatu yang agak istimewa terjadi. Peter dan saya telah bekerja sama begitu erat selama bertahun-tahun lamanya sehingga saya tidak yakin siapa di antara kami berdua yang berkata terlebih dahulu: Orang-orang China tidak makan produk dari susu!
Sulit untuk menjelaskan kepada orang yang bukan ilmuwan terjadinya dentingan pikiran dan perasaan yang mendadak ketika menyadari bahwa pikiran kita terbuka pada sesuatu hal yang penting. Rasanya seperti ada banyak potongan gambar di dalam otak kita dan tiba-tiba, dalam beberapa detik, semua teka-teki ini terangkai dengan baik sehingga membentuk gambar yang jelas.
Tiba-tiba saya teringat kembali betapa banyak orang China yang tidak dapat mencernakan susu dengan baik, betapa orang-orang China yang bekerja dengan saya selalu berkata bahwa susu hanya untuk bayi, dan bagaimana salah seorang sahabat karib saya, yang keturunan China, dengan sopan selalu menolak keju pada saat jamuan malam.
Saya tahu bahwa tak ada orang China yang hidup secara tradisional, yang menggunakan susu sapi atau produk dari susu untuk memberi makan kepada bayinya. Dalam adat istiadat mereka, mereka menggunakan inang untuk menyusui tetapi tidak pernah produk dari susu. Dan, secara budaya, orang-orang China menganggap gaya Barat kita yang sangat menyukai susu dan produk dari susu sebagai sesuatu yang sangat aneh. Saya teringat ketika menjamu sebuah delegasi besar ilmuwan China tidak lama setelah berakhirnya Revolusi Budaya di China pada tahun 1980-an.
Atas nasihat Biro Luar Negeri, kami telah meminta kepada perusahaan jasa boga untuk menyediakan puding yang mengandung banyak es krim. Setelah menanyakan dari apa puding itu dibuat, semua ilmuwan China itu, termasuk interpreter, dengan sopan namun tegas menolak untuk memakannya, dan mereka tidak dapat dibujuk untuk mengubah pikiran mereka. Pada waktu itu kami semua senang dan menikmati porsi tambahan!
Saya menemukan bahwa susu adalah salah satu penyebab umum alergi makanan. Sekitar 70% penduduk dunia tidak dapat mencernakan gula susu, Laktosa, sehingga para ahli gizi berpendapat bahwa kondisi ini normal bagi orang dewasa, dan bukan merupakan sebuah Deficiency (kekurangan). Mungkin alam berusaha mengatakan kepada kita bahwa kita telah mengkonsumsi makanan yang salah.
Menghentikan Produk Susu
Sebelum saya terkena kanker payudara untuk pertama kali, saya telah makan banyak produk dari susu, seperti susu tanpa lemak, keju rendah lemak dan yoghurt. Saya menggunakannya sebagai sumber protein saya yang utama. Saya juga makan daging cincang sapi yang tidak berlemak, yang sekarang baru saya sadari mungkin sering berasal dari sapi perah.
Agar dapat mengatasi kemoterapi untuk tonjolan kanker saya yang kelima ini, saya telah makan yoghurt organik agar alat-alat pencernaan saya dapat pulih kembali dan mengembalikan bakteri-bakteri yang baik ke dalam usus saya.
Baru-baru ini, saya menemukan bahwa pada tahun 1989 yang lalu, yoghurt telah terlibat dalam kanker ovarium (indung telur). Dr. Daniel Cramer dari University of Harvard telah meneliti ratusan wanita penderita kanker indung telur dan telah mencatat dengan rinci apa yang biasa mereka makan. Coba saya tahu tentang hal ini ketika ia pertama kali menemukannya.
Mengikuti nasihat Peter dan pendapat saya tentang makanan China, saya memutuskan untuk tidak saja menghentikan yoghurt tetapi semua produk dari susu, saat ini juga. Keju, mentega dan yoghurt serta semua makanan yang mengandung susu saya buang ke sampah. Betapa mengherankan bahwa begitu banyak produk termasuk sup buatan, biskuit dan kue mengandung susu. Bahkan banyak merk margarin yang dijual dengan bahan dari minyak kedelai, minyak bunga matahari atau minyak zaitun dapat mengandung produk susu. Oleh karena itu saya kemudian membaca semua kandungan yang tercetak di label-label makanan.
Sampai saat itu, saya setia mengukur perkembangan tonjolan kanker saya yang kelima ini dengan alat pengukur dan mencatat hasilnya. Meskipun para dokter dan suster banyak memberi semangat dan berkata positif kepada saya, pengamatan saya sendiri mengungkapkan kenyataan yang pahit.
Seri kemoterapi saya yang pertama untuk tonjolan kelima ini tidak berhasil tonjolan itu tetap sama. Kemudian saya menghapuskan produk-produk dari susu. Beberapa hari kemudian tonjolan itu mulai mengecil.
Sekitar dua minggu setelah seri kemoterapi saya yang kedua dan seminggu setelah tidak mengkonsumsi produk dari susu, tonjolan di leher saya mulai terasa gatal. Kemudian tonjolan itu melunak dan mengecil. Garis di alat pengukur, yang tadinya tidak menunjukkan perubahan, sekarang menunjuk ke bawah setelah tumor itu menjadi kecil dan mengecil lagi.
Dan secara signifikan, saya mencatat bahwa daripada menurun secara perlahan-lahan (membentuk curve yang halus) seperti biasanya terjadi pada kanker, tumor yang mengecil ini digambarkan seperti garis lurus yang menuju ke bagian bawah alat pengukur, yang menggambarkan penyembuhan, bukan pembasmian (atau pengurangan) tumor.
Tonjolan Menghilang
Pada hari Sabtu siang sekitar enam minggu setelah tidak mengkonsumsi produk-produk susu ini, saya melakukan meditasi selama sejam kemudian meraba apa yang yang masih tersisa dari tonjolan saya. Saya tidak menemukannya lagi. Padahal saya sangat berpengalaman dalam mendeteksi tonjolan kanker, karena saya menemukan kelima tonjolan kanker saja itu sendiri. Saya turun ke tingkat bawah rumah dan meminta suami saya meraba leher saya. Ia pun tidak menemukan tonjolan apapun juga.
Hari Kamis berikutnya saya harus memeriksakan diri saya pada dokter spesialis kanker saya di Cross Hospital London. Ia memeriksa saya dengan teliti, terutama leher saya di mana sebelumnya ada tumor. Tadinya ia tercengang dan kemudian gembira ketika berkata, Saya tidak menemukannya. Ternyata tidak seorangpun dari dokter-dokter saya yang memperkirakan bahwa seseorang dengan jenis dan stadium kanker saya (yang jelas-jelas sudah menyebar ke sistem getah bening) dapat bertahan hidup, apalagi begitu sehat dan gembira.
Dokter spesialis saya merasa sangat bahagia seperti saya. Tadinya ketika saya membicarakan gagasan saya dengannya, ia dapat memahami tetapi bersikap skeptis. Tetapi saya tahu bahwa sekarang ia menggunakan peta yang menunjukkan persentase kanker di China di dalam kuliah-kuliah yang diberikannya, dan menganjurkan makanan tanpa produk susu bagi pasien-pasien penderita kanker.
Saya sekarang meyakini adanya kesamaan dalam pertalian antara produk dari susu dan kanker payudara dengan merokok dan kanker paru-paru. Saya percaya bahwa dengan mengidentifikasi pertalian antara kanker payudara dan produk susu dan kemudian mengembangkan makanan yang khusus ditujukan untuk mempertahankan kesehatan dari payudara dan sistem hormon saya, telah menyembuhkan saya.
Sangat sulit bagi saya, dan mungkin juga bagi anda, untuk menerima bahwa sebuah zat yang begitu alami seperti susu dapat berdampak begitu mencelakakan bagi kesehatan. Tetapi saya merupakan bukti hidup bahwa hal itu benar-benar terjadi dan mulai besok saya akan mengungkapkan rahasia kegiatan saya yang mengubah semuanya ini.
Dikutip dari buku:
Your Life in Your Hands
(Prof. Jane Plant, Ph.D, CBE.)
Marilah kita bagikan informasi penting ini kepada semua keluarga, sahabat & kerabat yg kita kasihi. Tetap sehat, tetap semangat, agar makin bisa jadi berkat! Tuhan Yesus memberkati. |
|
|
|
|
|
|
Barangkali banyak orang menimbang-nimbang kalau ingin menyumbang. Namun, pemilik Grup Mayapada Dato Seri Tahir malah bersikap sebaliknya. Dia berderma tanpa beban.
Dia sangat percaya tidak ada orang jadi miskin atau pengusaha bangkrut lantaran rajin beramal. `Belum pernah saya dengar orang berbuat sosial lalu bangkrut,` kata Tahir saat ditemui Selasa siang lalu di kantornya, lantai 1 Bank Mayapada, Menara Mayapada.
Dengan jas hitam dibiarkan terbuka, Tahir menjawab semua pertanyaan soal kegiatannya sebagai filantropis. Berikut penjelasannya kepada Faisal Assegaf dari merdeka.com.
Sebagai orang serba berkecukupan, beramal itu sebuah kewajiban atau kebutuhan?
Bagi saya keharusan sebagai bagian dari ibadah saya.
Apa yang membuat Anda termotivasi untuk terus berderma?
Saya lahir di sebuah keluarga boleh dikatakan miskin karena orang tua saya pembuat becak dan menyewakan becak. Jadi kita terima setoran tiap hari dari penarik becak. Satu hari ada penarik becak tidak bayar setoran. Ibu saya mengomel. Penarik becak itu lalu melempar ibu saya pakai batu dan kepalanya bocor.
Waktu saya kecil, saya menyaksikan bagaimana orang nggak mampu itu tertindas. Saya merasa orang tua saya, termasuk keluarganya, diremehkan. Itu menjadi sebuah perasaan sangat mendalam. Satu hari kalau saya mampu, saya akan bela yang lemah. Sampai hari ini prinsip itu saya pegang teguh. Karena itu, saya berbuat sosial tidak ada beban.
Dua tahun lalu saya rapat di Medan. Besok pagi-pagi saya ke Singapura, putra saya balik ke Jakarta. Kita naik Alphard dan di setopan terakhir saya lihat anak perempuan jual koran, tapi tidak menuju mobil saya. Saya suruh sopir klakson supaya menarik perhatian dan dia datang. Pikiran saya sederhana. Saya keluar uang Rp 20 ribu supaya pagi itu dia dapat sarapan lumayan.
Masalahnya, dalam penerbangan saya ke Singapura, anak kecil itu terus mengganggu pikiran saya. Sampai Singapura saya segera telepon pemimpin cabang saya minta cari sopir tadi mengantar saya ke bandara. Lalu minta sopir tadi cari anak perempuan penjual koran itu. Saya pesan tolong kasihkan Rp 200 ribu supaya dia bisa beli satu pakaian layak.
Tiga jam kemudian pemimpin banag bernama Julianan telepon saya. Kita sudah ketemu anak kecil dan ibunya. Ternyata ayahnya baru meninggal sebulan lalu karena sakit. Sehingga dia terpaksa berjualan koran. Kalau begini, mulai sekarang tiap bulan kasih Rp 500 ribu. Anak itu jangan jual koran lagi dan mulai hari ini (dua tahun lalu) sampai lulus SMA saya bayarin.
Artinya, berbuat sosial itu tidak mengenal waktu dan tempat. Senin sampai Minggu, Januari hingga Desember, sampai Tuhan bilang setop. Itu prinsip hidup saya.
Apa pengalaman pertama paling berkesan membikin Anda berkomitmen akan terus berderma sampai akhir hidup saya?
Kita mengalami dua krisis, 1997 konglomerat di negara kita rontok dan 2008, konglomerat di Amerika jatuh. Artinya, Anda usaha 200 tahun bisa bangkrut. Tapi pernah nggak lihat ada orang berbuat baik bangkrut. Nggak pernah. Belum pernah saya dengar orang berbuat sosial lalu bangkrut.
Bill Gates tinggalkan Microsoft dan dia sudah keluarkan US$ 30 miliar, masih jadi orang terkaya. Artinya, pengusaha bisa bangkrut, sukses bisa jatuh, tapi orang berbuat amal tidak pernah bisa bangkrut.
Saya tidak percaya orang beramal Rp 100 ribu nanti bisa dapat Rp 500 ribu. Karmanya adalah bisa saya diberi kesehatan, keluarga kita harmonis, anak saya lebih mudah cari makan, anak-anak jadi orang baik semua.
Saya belum pernah dengar orang banyak beramal bisa bangkrut.
Apakah Anda punya kegiatan amal harian?
Saya takut nanti dianggap pamer. Artinya, beramal itu tidak henti-henti sampai Tuhan bilang setop. Selama Tuhan masih kasih kita napas, kita kerjakan terus semampu kita.
Sebagai filantropis, apa mimpi terbesar sudah Anda capai dan yang belum Anda raih?
Waktu saya bekerja sama dengan Bill Gates, duta besar Indonesia untuk UEA tanya saya hari ini Anda kehilangan uang, apa perasaan Anda? Saya bilang mimpi saya dari kecil ingin berbuat sesuatu dan hari ini tercapai. Itu karena begitu besarnya Tuhan sayang sama saya. Saya dikasih kesempatan untuk berbuat baik, kalau nggak saya akan berbuat jahat.
Kalau saya meninggal, saya ingin melihat anak-anak saya adalah orang baik, bermartabat, dan berkarakter. Kedua, saya mau melihat hidup rakyat Indonesia baik sedikit.
Apakah pernah ada tawaran masuk pemerintahan?
Nggak pernah. Saya bukan ahli birokrasi. Saya ini orang Surabaya pasaran, bukan keturunan keluarga ningrat elegan, saya mungkin nggak cocok di birokrasi. Saya adalah staf khusus di Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.
Bagaimana ceritanya Anda bisa ikut menyumbang hingga US$ 100 juta?
Setahun lalu ada tamu datang dan dia bilang dia dari Bill Gates Foundation. Dia bilang ingin cari rekan dari Indonesia. Dia bersedia 70 persen untuk Indonesia dan sisanya untuk seluruh dunia. Setelah ngobrol-ngobrol saya setuju.
Dia kaget saya bilang bakal menyumbang US$ 100 juta dalam lima tahun. Sebulan kemudian Bill Gates menyurati saya dan setuju. Lalu April lalu kita tanda tangan kerja sama di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, disaksikan duta besar kita.
Dengan harta US$ 1,7 miliar dan menjadi orang terkaya nomor 12 di Indonesia dan 1.068 di dunia, apakah Anda puas dengan pencapaian ini?
Menurut saya, kekayaan itu tidak hanya tertuju pada deposito atau uang Anda pegang. Saya selalu percaya kekayaan itu ialah juga integritas, intelektualitas, kepribadian mulia, karakter baik, keluarga harmonis, kesehatan. Itu adalah satu kesatuan.
Kekayaan itu seperti sebuah senjata. Senjata di tangan orang baik untuk bela negara. Di tangan orang tidak baik buat merampok. Bukan pula soal jumlah kekayaan tapi bagaimana Anda memanfaatkan kekayaan itu dengan baik. Itulah seninya.
Apa kelebihan Anda miliki sehingga Anda bisa menjadi pengusaha sukses?
Saya orangnya super disiplin. Tiap hari saya bangun jam 5.30. Saya selesai baca 7-8 koran internasional dan domestik, Indonesia, Inggris, dan Mandarin, pukul 6.30. Selama 6.30-7.30 saya mulai merenungkan apa yang saya lakukan kemarin dan apa akan saya kerjakan hari ini. Jam 8 saya sudah keluar dari rumah.
Malam saya tidak keluar. Saya tidak ke klub malam, makan di restoran. Saya pulang dan makan bareng keluarga. Lalu jam 8 saya tonton televisi selama dua jam kemudian tidur. Hidup saya datar, saya super disiplin.
Kedua, waktu saya menang Enterpreneur of the Year 2011 dari Ernst and Young, saya bilang dalam pidato saya adalah pendaki gunung. Tidak ada gunung tidak berani saya daki. Saya mendaki dari satu pun cak ke puncak lainnya hingga Tuhan mengatakan saya harus berhenti.
Artinya tiap hari saya memperbaiki diri dengan membaca, bergaul, kerja sosial, dan beribadah. Saya ingin terus mencapai puncak lebih tinggi. Saya tidak pernah lengah.
Kalau waktu bisa diulang, Apa ingin Anda lakukan?
Saya akan berbuat lebih banyak untuk orang tua saya. Ada masa-masa kita bodoh dan terlewatkan, tapi Allah cipta manusia memang tidak ada yang sempurna. Di dalam ketidaksempurnaan itulah kita beribadah. Supaya kita sadar kesempurnaan itu milik Tuhan.Kalau saya sempurna, saya akan sombong, saya akan tidak tahu diri.
Waktu ke Sinabung, saya mau menangnis. Ternyata hidup saya di Jakarta sudah wah. Ternyata ada sebagian kelompok manusia di belahan pulau lain hidup mereka belum jelas, tergantung bantuan.
Saya harus jadi orang tahu diri, tidak rakus, bersyukur. Kalau kita hidup dalam kemewahan, kita bisa lupa diri. Kita perlu kejadian mengingatkan kita.
Kalau dihidupkan kembali, saya tetap mau dilahirkan dari anak tukang becak. Saya bangga punya orang tua benar meski dia miskin. Saya tetap akan menikahi istri sekarang karena bagi saya dia adalah paling sempurna. Saya akan tetap menjalani hidup sama.
Ketika krisis 1998, banyak perusahaan bangkrut, namun Grup Mayapada berhasil bertahan dan sukses sampai sekarang. Apa resep khususnya?
Tidak ada resep khusus. Bukan karena kepintaran saya. Bank Mayapada waktu itu konservatif, kita tidak main valuta asing. Kita tidak kena imbas. Karena saya bodoh, saya diselamatkan.
-----
Dari wawancara tersebut di atas, ada satu statement yang paling penting, `Satu hari kalau saya mampu, saya akan bela yang lemah`. Karakter ini persis dimiliki oleh Kristus Yesus. Tuhan Yesus itu kasih juga adil. Kebanyakan orang memberi atau membantu orang lain hanya karena iba atau kasihan, hanya berprinsip pada kasih.
Memang sudah sangat baik kalau orang punya prinsip kasih ini dibanding orang yang hanya bilang kasihan ya si A, B, C, dll, tapi hanya lip service. Ketika ditantang untuk action atau kondisi memaksa harus membantu orang tersebut, akan ada beribu banyak alasan, sedang sibuklah, kan sudah ada X yang bantu dia kan lebih kaya (tidak heran kalau selamanya X tetap akan lebih kaya dari kita karena kita tidak mau berbagi, uang kita hanya dihabiskan untuk keperluan pribadi kita sendiri), dll.
Kita perlu meniru prinsip Tuhan Yesus. Tidak hanya kasih, tapi juga adil, persis seperti yang dikatakan bos Mayapada tersebut, saya akan bela yang lemah, itulah prinsip keadilan.
Ketika sehari-hari kita bisa makan 3-5 kali sementara diluar sana ada banyak orang yang tidak bisa makan, kita beri mereka makan, bahkan kalau memungkinkan tiap hari kita bisa bagi makanan ke anak-anak jalanan, pengemis, pemulung. Tiap bulan bahkan mungkin tiap minggu kita bisa beli baju baru sementara diluar sana ada banyak orang telanjang, compang-camping, kedinginan, kita beri mereka pakaian sesuai batas kemampuan kita (bukan kemauan kita), pakaian baru atau bekas layak pakai (bukan layak buang).
Kita bisa kuliah S1 bahkan sampai S3, atau ada belasan hingga puluhan gelar di belakang nama kita sementara diluar sana banyak anak-anak tidak bisa sekolah, putus sekolah, dilarang orang tuanya sekolah dan harus bekerja, sekolah di bawah kolong jembatan atau di sekolah yang sewaktu-waktu atapnya akan roboh, kita bantu sekolahkan mereka di sekolah terbaik sesuai kemampuan kita, atau kita berikan beasiswa untuk mereka, atau mungkin kita bayari mereka asuransi pendidikan. Boleh saja kita support pelayanan yang ada di gereja kita di bidang pendidikan, namun alangkah baiknya bila kita juga bisa tambahkan itu secara pribadi. Bahkan bila memungkinkan kita bisa bekerja sama dengan orang-orang yang sevisi untuk bangun sekolah murah atau gratis mulai dari PAUD hingga Universitas untuk anak kurang mampu.
Ketika kita bisa menghirup udara dengan normal sementara banyak yang kemana-mana harus membawa tabung oksigen, kita bisa menikmati fasilitas rumah sakit VVIP di luar negeri sementara banyak orang meninggal karena tidak bisa berobat, ditolak rumah sakit, anaknya ditahan tidak boleh meninggalkan rumah sakit karena belum melunasi biaya operasi, atau penyakit tidak tercover jamksesmas, kita bantu mereka sebaik mungkin. Boleh saja kita support pelayanan yang ada di gereja kita di bidang kesehatan, namun alangkah baiknya bila kita juga bisa tambahkan itu secara pribadi. Bahkan bila memungkinkan kita bisa bekerja sama dengan orang-orang yang sevisi untuk bangun klinik atau rumah sakit murah atau gratis mulai untuk orang-orang kurang mampu.
Kita bisa bekerja bahkan memiliki banyak bisnis sementara banyak orang punya keterbatasan fisik sehingga tidak bisa bekerja dan ditolak di berbagai perusahaan, banyak orang di PHK, atau kemampuannya terbatas sehingga tidak bisa bekerja lebih maksimal atau tidak bisa bekerja dengan posisi lebih baik, kita bantu mereka semaksimal mungkin. Boleh saja kita support pelayanan diakonia yang ada di gereja kita, namun alangkah baiknya bila kita juga bisa tambahkan itu secara pribadi. Bahkan bila memungkinkan kita latih & bekali mereka agar jadi SDM yang berkualitas untuk jadi pegawai yang berkompeten bahkan jadi wirausaha yang punya daya saing unggul.
Kan itu tugas pemerintah, untuk apa saya harus keluar dana pribadi lagi? Kalau kita menyadari akan semua kelebihan kita dan kita sadar akan tugas & panggilan hidup kita, tentu kita tidak berkeberatan untuk kita mau berbagi dengan mereka yang tidak seberuntung kita. Selagi ada kesempatan untuk tangan di atas manfaatkanlah semaksimal mungkin, jangan sampai kita tidak peduli & melewatkan setiap kesempatan yang ada dan membuat kita justru menjadi tangan di bawah. Bahkan bila memungkinkan & Tuhan taruh beban itu dalam hati kita, persiapkan diri sebaik mungkin untuk kita maju sebagai wakil rakyat dalam pemilihan mendatang, bisa sebagai bupati, walikota, gubernur, DPRD, menteri, DPR, DPD, MPR, atau presiden. Kita jadi wakil rakyat yang tidak hanya bersih & jujur namun juga profesional & berkompeten untuk mengubah taraf hidup banyak orang, memperjuangkan kesejahteraan rakyat dengan prinsip keadilan & pemerataan sosial.
`Maka tidak akan ada orang miskin di antaramu, sebab sungguh TUHAN akan memberkati engkau di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milik pusaka, asal saja engkau mendengarkan baik-baik suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segenap perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini. Apabila TUHAN, Allahmu, memberkati engkau, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, maka engkau akan memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak akan meminta pinjaman; engkau akan menguasai banyak bangsa, tetapi mereka tidak akan menguasai engkau. Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin salah seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu, tetapi engkau harus membuka tangan lebar-lebar baginya dan memberi pinjaman kepadanya dengan limpahnya, cukup untuk keperluannya, seberapa ia perlukan.` Ulangan 15:4-8.
Tuhan Yesus memberkati kita semua. |
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
 |
|
 |
|
|
|
 |
|
|
|
Jadwal Ibadah Minggu |
10 Juli 2022 |
|
|
Tidak Ada Kegiatan Ibadah |
|
|
|