|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. (Efesus 5:16)
|
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Lydia N. Haryanto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Kekuatan Kasih |
|
Kekuatan Kasih |
|
Kamis, 18 Desember 2014 | Tema: The Moment to Share Love |
|
|
|
|
|
Kekuatan Kasih |
|
Yohanes 3:16 |
|
|
|
|
|
|
Seorang remaja putri cantik jelita yang merupakan “bunga mawar” di sekolah merasa bangga dengan keadaan dirinya, namun ada hal yang membuat risau hatinya. Ia mempunyai ibu yang berwajah sangat buruk yang membuatnya malu sehingga ia tidak pernah mau berjalan bersama sang ibu. Si putri jelita malu mengakui mempunyai ibu yang buruk rupa, dan kepada teman-teman dikatakannya sang ibu sebagai pembantu rumahnya. Melihat perbuatan anaknya, sang ibu sangat sedih. Tetapi ia menahan sabar, hanya bisa menangis karena ia sangat mengasihi putrinya.
Saat si ibu menderita sakit berat dan merasa hidupnya sudah tidak lama lagi, ia memanggil si putri dan mengatakan ada suatu rahasia yang akan disampaikannya ,yaitu tentang peristiwa yang membuat wajahnya yang cantik jelita berubah menjadi buruk. Si putri sangat terkejut karena ternyata wajah ibunya yang menyeramkan akibat terbakar kobaran api untuk menyelamatkan dirinya yang masih bayi dari amukan si jago merah yang melalap rumah mereka ketika sang ibu pulang berjualan kue di mana pembantu yang merawatnya hanya mampu berteriak-teriak, tidak sempat membawanya keluar rumah.
Begitu hebat kekuatan kasih sang ibu! Tak diperdulikannya ke...selengkapnya » |
Seorang remaja putri cantik jelita yang merupakan “bunga mawar” di sekolah merasa bangga dengan keadaan dirinya, namun ada hal yang membuat risau hatinya. Ia mempunyai ibu yang berwajah sangat buruk yang membuatnya malu sehingga ia tidak pernah mau berjalan bersama sang ibu. Si putri jelita malu mengakui mempunyai ibu yang buruk rupa, dan kepada teman-teman dikatakannya sang ibu sebagai pembantu rumahnya. Melihat perbuatan anaknya, sang ibu sangat sedih. Tetapi ia menahan sabar, hanya bisa menangis karena ia sangat mengasihi putrinya.
Saat si ibu menderita sakit berat dan merasa hidupnya sudah tidak lama lagi, ia memanggil si putri dan mengatakan ada suatu rahasia yang akan disampaikannya ,yaitu tentang peristiwa yang membuat wajahnya yang cantik jelita berubah menjadi buruk. Si putri sangat terkejut karena ternyata wajah ibunya yang menyeramkan akibat terbakar kobaran api untuk menyelamatkan dirinya yang masih bayi dari amukan si jago merah yang melalap rumah mereka ketika sang ibu pulang berjualan kue di mana pembantu yang merawatnya hanya mampu berteriak-teriak, tidak sempat membawanya keluar rumah.
Begitu hebat kekuatan kasih sang ibu! Tak diperdulikannya keselamatan dirinya, ditembusnya kobaran api demi keselamatan putri yang sangat dikasihinya. Setelah mendengar rahasia tersebut, air mata putri mengalir dan dengan terisak dia memeluk dan meminta maaf dengan apa yang telah diperbuatnya selama ini.
Mungkin kita berpikir apa yang dilakukan si putri sangat keterlaluan, membuat ibunya sedih hati. Namun pernahkan kita berpikir bagaimana kita juga pernah melakukan hal yang sama? Membuat hati Bapa yang penuh kasih sangat sedih? Kasih-Nya begitu besar, dikorbankan diri-Nya, rela turun ke dunia menjadi manusia, mati tersalib hanya untuk menebus dosa manusia. Dia didera, disiksa, dihina dan dihindari orang (Yesaya 52:14; 53:3). Semua dilakukan-Nya karena kasih-Nya kepada kita. Maukah kita membagikan kasih-Nya itu kepada orang lain? |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|