Sore ini Komcil Guyub Rukun akan mengadakan persekutuan. Sejak siang hari para anggotanya sibuk berkirim pesan singkat untuk saling mengingatkan. Ketika ada kabar tentang Bu Trimo yang tak akan hadir karena sakit kepala, Bu Prakosa yang paling rajin di antara mereka langsung meneleponnya.
”Selama badan belum betul-betul terkapar di ranjang, jangan tidak datang. Sakit jangan dimanjakan!” begitu pesan Bu Prakosa. Bu Trimo yang menerima telepon dengan kepala yang berdenyut-denyut merasa dahinya semakin ’cekut-cekut’. ”Biasanya kalau sakit kepala, saya beristirahat agar besoknya pulih tanpa berobat. Kalau dipaksa beraktivitas, besoknya tambah parah. Kalau saya harus ke dokter apa Ibu mau membiayai?!”
Nah. Kok malah bertengkar? Jangan heran. Bukankah ini situasi yang tak asing bagi kita? Bukan hanya soal penyakit, banyak hal yang bisa memicu gesekan di antara kita. Pertemuan dalam Komunitas Kecil yang dirancang untuk saling mengasihi dan memperhatikan memang akrab dengan hal-hal yang tak terduga sebelumnya. Namun tak usah berkecil hati apalagi menganggapnya percuma. Jangan pula urung ber...selengkapnya »
Sore ini Komcil Guyub Rukun akan mengadakan persekutuan. Sejak siang hari para anggotanya sibuk berkirim pesan singkat untuk saling mengingatkan. Ketika ada kabar tentang Bu Trimo yang tak akan hadir karena sakit kepala, Bu Prakosa yang paling rajin di antara mereka langsung meneleponnya.
”Selama badan belum betul-betul terkapar di ranjang, jangan tidak datang. Sakit jangan dimanjakan!” begitu pesan Bu Prakosa. Bu Trimo yang menerima telepon dengan kepala yang berdenyut-denyut merasa dahinya semakin ’cekut-cekut’. ”Biasanya kalau sakit kepala, saya beristirahat agar besoknya pulih tanpa berobat. Kalau dipaksa beraktivitas, besoknya tambah parah. Kalau saya harus ke dokter apa Ibu mau membiayai?!”
Nah. Kok malah bertengkar? Jangan heran. Bukankah ini situasi yang tak asing bagi kita? Bukan hanya soal penyakit, banyak hal yang bisa memicu gesekan di antara kita. Pertemuan dalam Komunitas Kecil yang dirancang untuk saling mengasihi dan memperhatikan memang akrab dengan hal-hal yang tak terduga sebelumnya. Namun tak usah berkecil hati apalagi menganggapnya percuma. Jangan pula urung bergabung atau memutuskan untuk berhenti. Justru di sinilah kita berlatih untuk menghidupi kekristenan dalam situasi yang nyata.
Kita melatih diri untuk saling memahami dan bersikap sabar. Masing-masing orang memiliki kebiasaan yang berbeda, daya tahan tubuh yang berbeda, kepekaan yang berbeda. Masing-masing ditolong oleh Roh Kudus untuk memperbaiki diri melalui interaksi yang teratur dengan saudara-saudara yang lain. Sebab pengikut Kristus bukanlah individu-individu yang tak terkait satu sama lain, melainkan sekelompok saudara yang direkatkan dalam kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera.