|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Dengan segala kewaspadaan, mari menjaga hati kita yang telah dibasuh dan dimurnikan oleh curahan darah Kristus. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Menjaga Hati |
|
Menjaga Hati |
|
Kamis, 25 Mei 2017 |
|
|
|
Seminggu yang lalu di sebuah grup WhatsApp, rekan-rekan penulis membahas tentang unggahan positif di Instagram yang menuai komentar negatif dari orang yang suka mencari-cari kesalahan. Ketika mereka tengah saling bertukar cerita, tiba-tiba timbul komentar bernada tersinggung berat dari seorang rekan lain yang baru muncul. Padahal soal yang dibahas tak ada kait-mengaitnya dengan dia. Suasana pun langsung menjadi tegang.
Usut punya usut, ternyata rekan itu baru saja terlibat pertikaian dengan seorang penulis di grup lain. Kedongkolan yang tersimpan di hati membuatnya jadi ’sensi’ dan membuahkan salah paham dengan orang-orang lain yang sama sekali tak tahu menahu.
Keadaan hati kita memang berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan kita. Bila hati kita murni maka pola pikir, perasaan, perkataan dan tindakan pun akan lebih mudah dikuasai sesuai dengan kehendak Tuhan. Sebaliknya bila hati kita dihuni amarah, kegetiran dan kedengkian maka kita mudah dikuasai oleh rasa tersinggung, rasa iri dan kecenderungan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Marilah kita senantiasa menjaga hati dengan segala kewaspadaan, agar seluruh aspek kehidupan kita men...selengkapnya » |
Seminggu yang lalu di sebuah grup WhatsApp, rekan-rekan penulis membahas tentang unggahan positif di Instagram yang menuai komentar negatif dari orang yang suka mencari-cari kesalahan. Ketika mereka tengah saling bertukar cerita, tiba-tiba timbul komentar bernada tersinggung berat dari seorang rekan lain yang baru muncul. Padahal soal yang dibahas tak ada kait-mengaitnya dengan dia. Suasana pun langsung menjadi tegang.
Usut punya usut, ternyata rekan itu baru saja terlibat pertikaian dengan seorang penulis di grup lain. Kedongkolan yang tersimpan di hati membuatnya jadi ’sensi’ dan membuahkan salah paham dengan orang-orang lain yang sama sekali tak tahu menahu.
Keadaan hati kita memang berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan kita. Bila hati kita murni maka pola pikir, perasaan, perkataan dan tindakan pun akan lebih mudah dikuasai sesuai dengan kehendak Tuhan. Sebaliknya bila hati kita dihuni amarah, kegetiran dan kedengkian maka kita mudah dikuasai oleh rasa tersinggung, rasa iri dan kecenderungan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Marilah kita senantiasa menjaga hati dengan segala kewaspadaan, agar seluruh aspek kehidupan kita mencerminkan bahwa kita adalah umat tebusan Allah yang telah dibayar dengan darah Kristus yang tak ternilai harganya. [EG]
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|