|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Mari mengingat lirik lagu lama ini:
Hari yang terindah ketika kujumpa Dengan Yesus yang menjadi kekasih hatiku
Walau banyak rintangan jalan yang di hadapan kasih-Nya kini jadi kuatku.
Di hatiku… ada cinta-Nya Di hatiku…kucinta pada-Nya
Kuingin selalu mendengar suara-Nya Bertumbuh dalam imanku pada-Nya
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Pertemuan Yang Membawa Perubahan |
|
Pertemuan Yang Membawa Perubahan |
|
Selasa, 07 Maret 2017 |
|
|
|
|
|
Pertemuan Yang Membawa Perubahan |
|
Lukas 19:1-10 |
|
|
|
|
|
|
Cinta sering dikatakan membuat orang berubah baik dalam penampilan, sikap, cara bicara dan banyak lagi yang lainnya. Seperti ketika seorang pemuda tertarik pada seorang gadis, maka sadar atau tidak selalu akan membuat perubahan pada hidupnya. Minimal cara berdandan atau model gaya rambut. Tujuannya adalah agar si gadis tersebut juga senang dengan apa yang diperbuat oleh pemuda tersebut hingga sama-sama tertarik. Kenyataan itu sudah umum dialami oleh setiap orang yang sedang tertambat hatinya kepada seseorang yang dianggap istimewa.
Kisah Zakheus adalah kisah yang mengispirasi karena ketertarikannya pada Yesus. Kalimat ‘orang apakah Yesus itu’ menunjukkan betapa keingintahuannya akan pribadi Yesus yang mempesona hatinya. Segala cara ia tempuh untuk bisa ketemu dengan Yesus. Ini yang dikatakan cinta itu kuat seperti maut, atau sebuat kalimat motivasi: “Jika sesuatu itu kita anggap penting, maka kita akan menemukan cara. Namun jika sesuatu itu kita anggap tidak penting, maka kita akan menemukan banyak alasan.” Zakheus melihat betapa pentingnya bertemu dengan Yesus dan ia mengupayakan dengan berbagai cara. Meskipun tidak ada yang mendukung, ia terus mengupayakan sebab ia butuh. Dan Yesuspun menyambutnya dengan Kasih-Nya. Pertemuan itu yang mengakibatkan sebuah ...selengkapnya » |
Cinta sering dikatakan membuat orang berubah baik dalam penampilan, sikap, cara bicara dan banyak lagi yang lainnya. Seperti ketika seorang pemuda tertarik pada seorang gadis, maka sadar atau tidak selalu akan membuat perubahan pada hidupnya. Minimal cara berdandan atau model gaya rambut. Tujuannya adalah agar si gadis tersebut juga senang dengan apa yang diperbuat oleh pemuda tersebut hingga sama-sama tertarik. Kenyataan itu sudah umum dialami oleh setiap orang yang sedang tertambat hatinya kepada seseorang yang dianggap istimewa.
Kisah Zakheus adalah kisah yang mengispirasi karena ketertarikannya pada Yesus. Kalimat ‘orang apakah Yesus itu’ menunjukkan betapa keingintahuannya akan pribadi Yesus yang mempesona hatinya. Segala cara ia tempuh untuk bisa ketemu dengan Yesus. Ini yang dikatakan cinta itu kuat seperti maut, atau sebuat kalimat motivasi: “Jika sesuatu itu kita anggap penting, maka kita akan menemukan cara. Namun jika sesuatu itu kita anggap tidak penting, maka kita akan menemukan banyak alasan.” Zakheus melihat betapa pentingnya bertemu dengan Yesus dan ia mengupayakan dengan berbagai cara. Meskipun tidak ada yang mendukung, ia terus mengupayakan sebab ia butuh. Dan Yesuspun menyambutnya dengan Kasih-Nya. Pertemuan itu yang mengakibatkan sebuah komitmen untuk mengalami perubahan sehingga apapun yang ia miliki semua dilakukan dan dikerjakan. Seperti seorang yang sedang mencintai akan memberikan apa yang ia punya.
Kita dingatkan kembali akan cinta kita pertama saat berjumpa dengan Yesus, masihkah menyala-nyala atau sudah padam hingga enggan mengalami perubahan atau mandeg dalam pembaharuan rohani. Atau kita selalu beralasan sibuk dengan mengurusi berkat yang telah kita terima dan mengabaikan Pribadi yang telah memberikan berkat tersebut. Bertemu dengan Allah dalam ibadah mulai tidak penting, berdoa dianggap kuno, membaca firman Tuhan sebagai kegiatan yang membosankan sebab tidak ada yang menantang dibanding pekerjaan, traveling, shoping, ataup6n mancing. Dan akhirnya ora eling dengan Tuhan yang telah memberkati. Ketika kasih kita kepada Tuhan menjadi mulai dingin, maka kita tidak akan mengalami sesuatu yang berharga. Namun mari kita kejar dan mengupayakan untuk senantiasa bertemu Tuhan dalam ibadah kita dan saat-saat pribadi kita dengan Tuhan dan perhatikan perubahan apa yang akan kita rasakan bersamanya. Sesuatu yang menyenangkan bersamanya akan semakin kita rasakan di sepanjang perjalanan hidup kita.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|