|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kedatangan tuhan adalah sesuatu yang amat mulia; sudah siapkah kita menyambut hari itu? |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Sudah Siapkah Kita? |
|
Sudah Siapkah Kita? |
|
Sabtu, 23 November 2019 |
|
|
|
|
|
Sudah Siapkah Kita? |
|
Matius 24:15-28 |
|
|
|
|
|
|
Hari itu, Si Temo sampai rumah sekitar jam 15.45. Setelah seharian Si Temo mengajar di Sekolah Dasar swasta di Semarang. Dalam keadaan gontai ia menyandarkan sepeda motor Suzuki Bravo kesayangannya. Ia belum turun dari motornya, tiba-tiba Hpnya berbunyi. Tenyata sebuah pesan WA masuk di nomernya. Ia buru-buru membuka Hp dan membacanya. Si Temo membacanya dengan teliti. Isinya berupa pesan berantai yang meminta agar dia mengirimkan kembali ke orang lain. Pesan itu berbunyi demikian: Di sebuah gereja, Tuhan Yesus menampakkan diri, memperlihatkan jubah dan mahkota-Nya, kepada seorang kakek, berkata, ’Sampaikanlah pesan-Ku ini kepada umat Kristen di seluruh dunia untuk menguatkan iman karena dunia sudah semakin kacau maka Yesus segera akan datang.’ Pesan selanjutnya meminta meneruskan pesan itu kepada sejumlah orang dengan iming-iming berkat tertentu. Jika tidak, maka esok harinya keluarganya akan mendapat musibah. Usai membaca tulisan itu wajah Temo agak .pucat. Maka dengan wajah tegang, takut dan semakin gontai ia menuruskan pesan itu kepada beberapa orang.
Kita mungkin pernah menerima pesan semacam ini kemudian kit...selengkapnya » |
Hari itu, Si Temo sampai rumah sekitar jam 15.45. Setelah seharian Si Temo mengajar di Sekolah Dasar swasta di Semarang. Dalam keadaan gontai ia menyandarkan sepeda motor Suzuki Bravo kesayangannya. Ia belum turun dari motornya, tiba-tiba Hpnya berbunyi. Tenyata sebuah pesan WA masuk di nomernya. Ia buru-buru membuka Hp dan membacanya. Si Temo membacanya dengan teliti. Isinya berupa pesan berantai yang meminta agar dia mengirimkan kembali ke orang lain. Pesan itu berbunyi demikian: Di sebuah gereja, Tuhan Yesus menampakkan diri, memperlihatkan jubah dan mahkota-Nya, kepada seorang kakek, berkata, ’Sampaikanlah pesan-Ku ini kepada umat Kristen di seluruh dunia untuk menguatkan iman karena dunia sudah semakin kacau maka Yesus segera akan datang.’ Pesan selanjutnya meminta meneruskan pesan itu kepada sejumlah orang dengan iming-iming berkat tertentu. Jika tidak, maka esok harinya keluarganya akan mendapat musibah. Usai membaca tulisan itu wajah Temo agak .pucat. Maka dengan wajah tegang, takut dan semakin gontai ia menuruskan pesan itu kepada beberapa orang.
Kita mungkin pernah menerima pesan semacam ini kemudian kita di minta mengirim ke 10 orang, maka kita esok hari akan dapat berkat. Kita juga diancam akan menerima musibah jika mengabaikannya. Apa respon kita saat menerima pesan itu ?
Alkitab mencatat, Kristus akan datang yang kedua kalinya pada akhir zaman. Setiap orang akan diadili berdasarkan perbuatannya masing-masing. Syukurlah, jika kita beriman kepada Yesus, kita dijamin akan melewatinya. Matius 25:31-32 menuliskan demikian: ’Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,” Pada saat itu tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat. Kehidupan fana telah berakhir, beralih dengan kekekalan. Di satu sisi, kedatangan-Nya kembali seperti pencuri, tidak dapat diperkirakan waktunya. Di sisi lain, ketika hal itu terjadi, peristiwanya akan berlangsung secara terbuka dan disaksikan oleh semua orang. Tidak mungkin lagi menimbulkan kesalahpahaman atau keraguan pada semua orang di belahan dunia mana pun.
Segala sesuatu yang kita perlukan untuk hidup benar dan berkenan dalam dunia yang semakin rusak ini sudah tercatat di dalam Alkitab. Marilah kita memohon bimbingan Roh Kudus untuk mengenali pesan yang selaras dengan kebenaran. Dengan demikian, kita tidak perlu memercayai dan mengikuti aneka penglihatan tidak Alkitabiah beserta embel-embel di baliknya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|