“Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.” [Ibrani 13:7]
Rabu, 21 September 2016 | Tema: Jemaat Yang Tersusun Rapi
Tunduk Tulus Atau Terpaksa ?
Ibrani 13:17
Tunduk artinya patuh, menurut terhadap perintah, aturan, dsb [KBBI]. Untuk patuh dan menurut memerlukan kerendahan hati dan ketaatan karena sangatlah sulit bagi seseorang yang merasa dirinya lebih berpengalaman, lebih pandai, lebih senior untuk tunduk kepada pemimpin yang mungkin jauh lebih muda dan kurang berpengalaman dari dirinya. Sehingga bukan tidak mungkin kepatuhannya karena terpaksa.
Dari ayat Firman Tuhan yang kita renungkan bersama saat ini sangatlah jelas bahwa taat dan tunduk kepada para pemimpin wajib hukumnya. Mengapa? Karena merekalah yang bertanggungjawab atas keselamatan jiwa kita [ayat 17a]. Dan mereka akan melaksanakan tanggungjawabnya tersebut dengan gembira jika yang dipimpinnya taat dan tunduk kepada mereka [ayat 17b].
Sungguh suatu timbal balik yang sangat indah antara pemimpin dan yang dipimpin dan bisa dipastikan segala sesuatunya akan berjalan dengan baik dan teratur. Sebaliknya kekacauan akan terjadi jika yang dipimpin tidak taat apalagi ...selengkapnya »
Tunduk artinya patuh, menurut terhadap perintah, aturan, dsb [KBBI]. Untuk patuh dan menurut memerlukan kerendahan hati dan ketaatan karena sangatlah sulit bagi seseorang yang merasa dirinya lebih berpengalaman, lebih pandai, lebih senior untuk tunduk kepada pemimpin yang mungkin jauh lebih muda dan kurang berpengalaman dari dirinya. Sehingga bukan tidak mungkin kepatuhannya karena terpaksa.
Dari ayat Firman Tuhan yang kita renungkan bersama saat ini sangatlah jelas bahwa taat dan tunduk kepada para pemimpin wajib hukumnya. Mengapa? Karena merekalah yang bertanggungjawab atas keselamatan jiwa kita [ayat 17a]. Dan mereka akan melaksanakan tanggungjawabnya tersebut dengan gembira jika yang dipimpinnya taat dan tunduk kepada mereka [ayat 17b].
Sungguh suatu timbal balik yang sangat indah antara pemimpin dan yang dipimpin dan bisa dipastikan segala sesuatunya akan berjalan dengan baik dan teratur. Sebaliknya kekacauan akan terjadi jika yang dipimpin tidak taat apalagi tunduk kepada pemimpin. Demikian juga jika ketaatan dan penundukkan diri dilakukan karena terpaksa dengan berbagai alasan, misalnya karena segan kepada rekan-rekan lain atau mungkin karena ada kepentingan pribadi yang masih diperlukan.
Dunia sekulerpun mengenal hukum timbal balik ini. Maka sudah seharusnyalah kita sebagai anak-anak Tuhan dalam hidup berjemaat melakukan hal tersebut dengan penuh ketulusan hati bukan dengan keterpaksaan jika kita merindukan segala sesuatunya berjalan dengan baik dan teratur.