|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Sebagai anggota Tubuh Kristus, tetaplah menjaga hidup sehat secara rohani.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Bisakah Tubuh Kristus Sakit ? |
|
Bisakah Tubuh Kristus Sakit ? |
|
Selasa, 08 Maret 2016 | Tema: Kristus Sebagai Kepala Gereja |
|
|
|
|
|
Bisakah Tubuh Kristus Sakit ? |
|
Efesus 5:29 |
|
|
|
|
|
|
Pernahkah kita menemukan pernyataan Alkitab yang menyebutkan tubuh Kristus sakit? Sepanjang yang kita ketahui dari Alkitab, Yesus Kristus tidak pernah sakit ketika berada di bumi, sebaliknya Ia menyembuhkan berbagai penyakit. Namun tak dapat disangkal ’tubuh Kristus’ yang sekarang di dunia, yaitu gereja atau jemaat Kristus, tidak bebas baik dari dosa maupun penyakit. Bukan berarti kalau kita sudah menjadi anak Tuhan, kita kebal dari dosa dan penyakit. Jemaat atau gereja sebagai tubuh Kristus pada abad ini sangat rentan terhadap penyakit.
Alkitab menyebut gereja adalah ’tubuh Kristus’ [Efesus 1:22-23]. Penyakit apa saja yang dapat menyerang “tubuh Kristus”? Kita dapat melihat ada empat kelompok jemaat sebagai tubuh Kristus yang telah terkontaminasi dengan penyakit. Pertama, penyakit jemaat Galatia [Galatia 3-5]. Penyakit jemaat Galatia, saya namakan ’penyakit peraturan dan tradisi’. Penyakit peraturan atau tradisi ini bercirikan ’tidak konsisten pada Injil’ atau dengan kalimat tajam Paulus mengatakan: ’mulai dengan Roh mengakhiri dengan daging’ [Galatia 3:3, 4:29, 5:19-20]. Peraturan atau tradisi ketat yang di luar Alkitab atau bahkan tidak Alkitabiah dan bertentangan dengan Injil sering dibuat oleh gereja. Peraturan gereja dan disiplin gereja sangat diperlukan agar...selengkapnya » |
Pernahkah kita menemukan pernyataan Alkitab yang menyebutkan tubuh Kristus sakit? Sepanjang yang kita ketahui dari Alkitab, Yesus Kristus tidak pernah sakit ketika berada di bumi, sebaliknya Ia menyembuhkan berbagai penyakit. Namun tak dapat disangkal ’tubuh Kristus’ yang sekarang di dunia, yaitu gereja atau jemaat Kristus, tidak bebas baik dari dosa maupun penyakit. Bukan berarti kalau kita sudah menjadi anak Tuhan, kita kebal dari dosa dan penyakit. Jemaat atau gereja sebagai tubuh Kristus pada abad ini sangat rentan terhadap penyakit.
Alkitab menyebut gereja adalah ’tubuh Kristus’ [Efesus 1:22-23]. Penyakit apa saja yang dapat menyerang “tubuh Kristus”? Kita dapat melihat ada empat kelompok jemaat sebagai tubuh Kristus yang telah terkontaminasi dengan penyakit. Pertama, penyakit jemaat Galatia [Galatia 3-5]. Penyakit jemaat Galatia, saya namakan ’penyakit peraturan dan tradisi’. Penyakit peraturan atau tradisi ini bercirikan ’tidak konsisten pada Injil’ atau dengan kalimat tajam Paulus mengatakan: ’mulai dengan Roh mengakhiri dengan daging’ [Galatia 3:3, 4:29, 5:19-20]. Peraturan atau tradisi ketat yang di luar Alkitab atau bahkan tidak Alkitabiah dan bertentangan dengan Injil sering dibuat oleh gereja. Peraturan gereja dan disiplin gereja sangat diperlukan agar ada ketertiban dalam gereja, namun tidak boleh bertentangan dengan Firman Tuhan. Kedua, penyakit Jemaat Efesus [Wahyu 2:1-2]. Jemaat Efesus sangat baik bahkan sangat dipuji luar biasa, tetapi mereka juga mendapat kecaman yang sangat keras, bahkan statusnya akan dicabut jika tidak bertobat [Wahyu 2:4-5]. Mengapa? Karena jemaat Efesus terkena penyakit “kehilangan kasih mula-mula”, yaitu kasih yang sesungguhnya kepada Kristus, seperti yang terdapat dalam 1 Yohanes 4:20. Ketiga, penyakit jemaat Laodikia, yaitu penyakit semangat rohani yang suam-suam kuku, melarat, miskin, buta, malang, telanjang [Wahyu 3:14-19]. Jemaat Laodikia terjangkit penyakit “mentalitas” jelek, karena mereka merasa kaya dan baik, padahal hidupnya tidak benar di mata Allah. Gereja atau tubuh Kristus mengalami sakit jemaat Laodikia jika mereka hidup bermegah diri dan tidak mau merendahkan diri di hadapan Allah.
Kita semua adalah bagian dari tubuh Kristus yang harus dijaga kesehatannnya. Kristus sebagai kepala akan sangat mengasihi semua anggota tubuh-Nya. Oleh sebab itu komitmen hidup sehat secara rohani merupakan kewajiban kita semua. Kita tidak mungkin melukai tangan kita sendiri, bukan? Jika kaki kita terluka, kita juga akan merawatnya dengan lembut. Jika kita sangat menyayangi tubuh sendiri dapat dibayangkan betapa kasih Tuhan kepada umat-Nya yang adalah tubuh-Nya sendiri. Kita adalah anggota tubuh Kristus, berarti kita adalah obyek dari cinta kasih-Nya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|