|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Serahkan setiap pergumulan kita pada Allah, karena rencana-Nya indah pada waktunya.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Jangan Menyerah |
|
Jangan Menyerah |
|
Sabtu, 29 Maret 2014 | Tema: Breakthrough the Barriers |
|
|
|
|
|
Jangan Menyerah |
|
1 Samuel 18:1-14 |
|
|
|
|
|
|
Pada tahun 1890, ada seseorang direktur sebuah lembaga penemuan di Amerika Serikat yang bernama Samuel. Ia mendapat dana dari pemimpin Departemen Perang Amerika Serikat sebesar 50.000 dollar. Departemen tersebut menyuruh Samuel mendesain sebuah pesawat terbang. Tahun 1901 pesawatnya sudah siap dan hampir selesai. Ketika diujinya, pesawat itu bisa maju, mundur, tetapi tidak bias naik. Kemudian pesawat itu dibawa kembali ke hanggar dan diperiksa. Setelah diperiksa, dia merasa tidak ada yang salah, dan dia putus asa. Dia kehilangan semangat untuk mengerjakannya. Tiga hari setelah pesawat itu disimpan di hanggar, ada Wright bersaudara, yang adalah montir sepeda, menemukan pesawat itu dan berhasil membawa pesawat ini mengudara, terbang. Dan Wright bersaudaralah yang dikenal sebagai penemu pesawat terbang, bukan Samuel karena ia putus asa.
Cerita di atas seperti yang dialami Saul ketika kehilangan Roh Allah. Ia merasa semua yang dilakukan tidak pernah memuaskan hatinya. Bahkan ketika namanya mulai tertutup oleh ketenaran nama Daud yang selalu berhasil dalam berperang melawan orang Filistin. Hatinya menjadi gusar, kehilangan sukacita, maka muncul niat jelek untuk membunuh Daud, saingannya. Ketika Saul dan tentaranya pulang dari pertempuran, para perempuan menyongsongny...selengkapnya » |
Pada tahun 1890, ada seseorang direktur sebuah lembaga penemuan di Amerika Serikat yang bernama Samuel. Ia mendapat dana dari pemimpin Departemen Perang Amerika Serikat sebesar 50.000 dollar. Departemen tersebut menyuruh Samuel mendesain sebuah pesawat terbang. Tahun 1901 pesawatnya sudah siap dan hampir selesai. Ketika diujinya, pesawat itu bisa maju, mundur, tetapi tidak bias naik. Kemudian pesawat itu dibawa kembali ke hanggar dan diperiksa. Setelah diperiksa, dia merasa tidak ada yang salah, dan dia putus asa. Dia kehilangan semangat untuk mengerjakannya. Tiga hari setelah pesawat itu disimpan di hanggar, ada Wright bersaudara, yang adalah montir sepeda, menemukan pesawat itu dan berhasil membawa pesawat ini mengudara, terbang. Dan Wright bersaudaralah yang dikenal sebagai penemu pesawat terbang, bukan Samuel karena ia putus asa.
Cerita di atas seperti yang dialami Saul ketika kehilangan Roh Allah. Ia merasa semua yang dilakukan tidak pernah memuaskan hatinya. Bahkan ketika namanya mulai tertutup oleh ketenaran nama Daud yang selalu berhasil dalam berperang melawan orang Filistin. Hatinya menjadi gusar, kehilangan sukacita, maka muncul niat jelek untuk membunuh Daud, saingannya. Ketika Saul dan tentaranya pulang dari pertempuran, para perempuan menyongsongnya dengan tarian dan pujian dengan berkata, ”Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.” Hati Saul menjadi benci kepada Daud. Bagi Saul ini adalah masalah besar karena kalah termahsyur yang berimbas pada kejayaannya sebagai raja Israel. Dan apa yang di lakukan Saul dalam menghadapi masalahnya? Yaitu dengan kebencian, amarah, dengki, dan keinginan membunuh (ayat 8-10). Bagaimana Dengan Daud? Setelah mendapatkan kemenangan dan pujian, dia juga mendapat masalah besar, yaitu akan dibunuh oleh Saul (ayat 11). Apa yang dilakukan Daud mengahadapi masalah itu? Pertama, menyerahkan segalanya pada Allah yang hidup (1 Samuel 17:45). Kedua, percaya bahwa Allah mempunyai waktu tersendiri untuk bertindak menyelesaikan masalahnya (ayat 11). Dua kali ia mengelak dan tidak melawan Saul. Dan apa yang didapatkan Daud? Tuhan membuat segalanya berhasil bagi Daud (ayat 11).
Janganlah kita putus asa dalam menghadapi setiap rintangan hidup, yang kemudian melakukan perbuatan yang di luar kehendak Allah. Tetapi tetaplah bersabar menunggu waktu Tuhan dengan percaya dan berserah pada Allah. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|