|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Jadilah batu hidup yang bermanfaat bagi setiap orang. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Menjadi Batu Hidup |
|
Menjadi Batu Hidup |
|
Selasa, 05 April 2016 | Tema: Imamat Yang Rajani |
|
|
|
|
|
Menjadi Batu Hidup |
|
1 Petrus 2:5 |
|
|
|
|
|
|
Empat tahun yang lalu saya membeli sepatu. Bagi saya dan istri, harga sepatu yang saya beli memang agak mahal. Tetapi saya tetap berkeputusan membeli karena sepatu itu saya lihat sangat baik, cocok untuk ukuran kaki saya, dan nampak kuat untuk dipakai sehari-hari. Dan ternyata betul, sampai hari ini sepatu itu masih sering melekat di kaki saya. Karena sepatu itu menjadi pilihan dan kesayangan saya, maka ketika akan dipakai, saya selalu memperhatikan apakah ada bagian yang kurang baik. Saya semir setiap dua hari sekali dan ketika ada bagian yang akan lepas, saya berusaha membenahi agar tetap baik. Sepatu itu saya rawat sedemikian rupa agar tetap awet, nyaman di pakai, dan tetap terlihat baik.
Kisah sepatu saya di atas menggambarkan hidup kita di mata Allah. Kita sebagai orang percaya adalah umat pilihan Allah dan umat kesayangan-Nya. Keberadaan orang percaya digambarkan sebagai batu-batu hidup yang dipergunakan untuk pembangunan rumah rohani. Dalam 1 Petrus 2:5 di tuliskan: Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. Sebagai batu-batu hidup, setiap kita dipakai Allah untuk pekerjaan-Nya menurut fungsi d...selengkapnya » |
Empat tahun yang lalu saya membeli sepatu. Bagi saya dan istri, harga sepatu yang saya beli memang agak mahal. Tetapi saya tetap berkeputusan membeli karena sepatu itu saya lihat sangat baik, cocok untuk ukuran kaki saya, dan nampak kuat untuk dipakai sehari-hari. Dan ternyata betul, sampai hari ini sepatu itu masih sering melekat di kaki saya. Karena sepatu itu menjadi pilihan dan kesayangan saya, maka ketika akan dipakai, saya selalu memperhatikan apakah ada bagian yang kurang baik. Saya semir setiap dua hari sekali dan ketika ada bagian yang akan lepas, saya berusaha membenahi agar tetap baik. Sepatu itu saya rawat sedemikian rupa agar tetap awet, nyaman di pakai, dan tetap terlihat baik.
Kisah sepatu saya di atas menggambarkan hidup kita di mata Allah. Kita sebagai orang percaya adalah umat pilihan Allah dan umat kesayangan-Nya. Keberadaan orang percaya digambarkan sebagai batu-batu hidup yang dipergunakan untuk pembangunan rumah rohani. Dalam 1 Petrus 2:5 di tuliskan: Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. Sebagai batu-batu hidup, setiap kita dipakai Allah untuk pekerjaan-Nya menurut fungsi dan perannya. Tertulis dalam 1 Petrus 2:9-10: ...kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib; kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
Menjadi batu yang hidup berarti memiliki kehidupan yang berpadanan dengan panggilan Tuhan. Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus. [1 Tesalonika 4:7]. Jadi, ...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. [1 Petrus 1:15-16]. Hidup di dalam kekudusan berarti tidak ...menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. [Roma 6:13].
Sebagai umat pilihan Allah yang telah dipakai sebagai batu yang hidup untuk pembangunan rumah rohani, hendaklah setiap kehidupan kita selalu berpadanan dengan kebenaran Firman Allah. Agar dalam setiap kehidupan kita menjadi berkat bagi setiap orang di sekitar kita, sehingga nama Tuhan dipermuliakan dalam kehidupan kita.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|