|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kekuatan tidak hanya berdasar dari apa yang kita dapatkan, tapi justru dari apa yang kita berikan. |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Ribkah E. Christanti |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Hilang Justru Bertambah |
|
Hilang Justru Bertambah |
|
Jumat, 01 Februari 2013 | Tema: Komunitas Yang Menebarkan Kasih |
|
|
|
|
|
Hilang Justru Bertambah |
|
Yesaya 58:1-12 |
|
|
|
|
|
|
Baterai HP atau laptop, kalau sedang lemah (low battery), ia akan kembali berenergi kalau ada tambahan kekuatan melalui charger. Kalau badan lemas karena lapar, dengan makan maka akan menjadi kenyang dan menjadi kuat kembali. Kalau uang habis, dengan mengambil uang di ATM atau meminta kepada orang tua, maka persediaan uang kita akan kembali terisi. Artinya ada substansi yang ditambahkan sehingga memiliki tenaga ekstra. Namun beberapa kenyataan di atas, beda prinsipnya dengan kekuatan baru versi Yesaya 58:11. Orang akan mendapat kekuatan baru kalau dia justru bisa berbagi atau memberi substansi (isi) dari dalam dirinya.
Dalam ayat yang ke-6 sampai ayat ke-10, disebutkan beberapa tindakan iman yang nyata dalam perbuatan. Misalnya, memerdekakan orang yang teraniaya, memecah roti bagi orang lapar, memberi tumpangan bagi orang yang tak punya rumah, memberi pakaian kepada orang yang telanjang, menyerahkan yang kita inginkan sendiri kepada orang yang lapar, dan lain-lain. Namun ketika kita melakukan hal itu (hal yang nampaknya ”mengurangi”apa yang ada pada kita/merugikan kita), justru mendatangkan kasih karunia dari Tuhan, diantaranya mampu ”menambah” ...selengkapnya » |
Baterai HP atau laptop, kalau sedang lemah (low battery), ia akan kembali berenergi kalau ada tambahan kekuatan melalui charger. Kalau badan lemas karena lapar, dengan makan maka akan menjadi kenyang dan menjadi kuat kembali. Kalau uang habis, dengan mengambil uang di ATM atau meminta kepada orang tua, maka persediaan uang kita akan kembali terisi. Artinya ada substansi yang ditambahkan sehingga memiliki tenaga ekstra. Namun beberapa kenyataan di atas, beda prinsipnya dengan kekuatan baru versi Yesaya 58:11. Orang akan mendapat kekuatan baru kalau dia justru bisa berbagi atau memberi substansi (isi) dari dalam dirinya.
Dalam ayat yang ke-6 sampai ayat ke-10, disebutkan beberapa tindakan iman yang nyata dalam perbuatan. Misalnya, memerdekakan orang yang teraniaya, memecah roti bagi orang lapar, memberi tumpangan bagi orang yang tak punya rumah, memberi pakaian kepada orang yang telanjang, menyerahkan yang kita inginkan sendiri kepada orang yang lapar, dan lain-lain. Namun ketika kita melakukan hal itu (hal yang nampaknya ”mengurangi”apa yang ada pada kita/merugikan kita), justru mendatangkan kasih karunia dari Tuhan, diantaranya mampu ”menambah” kekuatan baru (ayat 11).
Ayat ini mengingatkan kita pada apa yang dialami oleh Daud ketika dia berada di gua Adulam (1 Samuel 22:1-5). Dalam perikop itu diceritakan bagaimana Daud menjadi pemimpin bagi 400 orang pelarian yang dalam kesukaran, orang yang sakit hati, dan sebagainya. Pada waktu itu sebenarnya Daud juga mengalami masalah yang berat, namun ketika ada banyak orang yang membutuhkan pimpinannya, maka dia memberi diri untuk memimpin dan menguatkan mereka. Pada akhirnya, Daud justru menerima kasih karunia Allah sepanjang hidupnya.
Jika hari ini sebenarnya Anda butuh ditolong, dibantu, ataupun didoakan, cobalah melakukan apa yang sudah dilakukan oleh Daud, yaitu memberi diri untuk menolong, membantu maupun mendoakan orang lain. Hal ini memang bukan hal yang biasa dan mudah. Tetapi Tuhan berjanji, jika engkau melakukan hal yang demikian, maka terangmu akan terbit dalam gelap, Ia akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membarui kekuatanmu (ayat 11). |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|