|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Seorang murid berpotensi akan menghasilkan lebih banyak lagi pemimpin jika kita membiarkannya pergi.
|
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Ribkah E. Christanti |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Investasi Ala Yohanes Pembaptis |
|
Investasi Ala Yohanes Pembaptis |
|
Jumat, 25 April 2014 | Tema: The Glory of Sacrifice |
|
|
|
|
|
Investasi Ala Yohanes Pembaptis |
|
Yohanes 3:22-30 |
|
|
|
|
|
|
Apa yang akan terjadi pada biji gandum jika dia tidak mau ditanam? Jika dia tidak mau dijatuhkan di tanah, busuk dan diurai oleh mikroorganisme? Ya, dia hanya akan menjadi sebuah biji gandum yang kering. Namun bisakah kita membayangkan jika sebuah biji gandum yang mau melewati proses “tragis” itu justru mampu menghasilkan satu tandan pohon gandum yang menghasilkan ratusan biji gandum? Sebuah proses yang “menyeramkan” bagi biji gandum tersebut ternyata justru menjadi proses pelipatgandaan bagi jenisnya.
Hal yang sama juga tengah dialami oleh Yohanes Pembaptis. Dia adalah seorang yang diutus Allah untuk mempersiapkan jalan bagi datangnya Sang Mesias (Lukas 7:27). Dalam karir pelayanan, Yohanes lebih dahulu dikenal daripada Yesus.
Bahkan Yohanes-lah yang membaptis Yesus. Namun ketika telah ditentukan waktunya untuk Yesus melakukan perkara-perkara besar, mujizat, dan sebagainya, banyak pengikut Yohanes Pembaptis yang kemudian mengikuti Yesus. Pada umumnya seseorang akan sakit hati jika orang yang dulunya jadi yuniornya, sekarang justru lebih sukses dari dirinya.
Kalaupun tak terekspresi melalui perilaku, minimal dalam hati ia berkata, “Wah... kalau bukan karena aku, tida...selengkapnya » |
Apa yang akan terjadi pada biji gandum jika dia tidak mau ditanam? Jika dia tidak mau dijatuhkan di tanah, busuk dan diurai oleh mikroorganisme? Ya, dia hanya akan menjadi sebuah biji gandum yang kering. Namun bisakah kita membayangkan jika sebuah biji gandum yang mau melewati proses “tragis” itu justru mampu menghasilkan satu tandan pohon gandum yang menghasilkan ratusan biji gandum? Sebuah proses yang “menyeramkan” bagi biji gandum tersebut ternyata justru menjadi proses pelipatgandaan bagi jenisnya.
Hal yang sama juga tengah dialami oleh Yohanes Pembaptis. Dia adalah seorang yang diutus Allah untuk mempersiapkan jalan bagi datangnya Sang Mesias (Lukas 7:27). Dalam karir pelayanan, Yohanes lebih dahulu dikenal daripada Yesus.
Bahkan Yohanes-lah yang membaptis Yesus. Namun ketika telah ditentukan waktunya untuk Yesus melakukan perkara-perkara besar, mujizat, dan sebagainya, banyak pengikut Yohanes Pembaptis yang kemudian mengikuti Yesus. Pada umumnya seseorang akan sakit hati jika orang yang dulunya jadi yuniornya, sekarang justru lebih sukses dari dirinya.
Kalaupun tak terekspresi melalui perilaku, minimal dalam hati ia berkata, “Wah... kalau bukan karena aku, tidak mungkin si A bisa jadi seperti ini.” Namun yang dilakukan Yohanes Pembaptis justru berbeda. Yohanes Pembaptis mengerti akan sebuah proses yang harus dijalani. Ketika ia merelakan salah seorang muridnya yang berpotensi untuk “pergi berkarya”, berarti ia sedang berinvestasi untuk lahirnya seorang pemimpin masa depan. Bahkan ia berkata, ”Ia (Yesus) harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.” Dan ternyata siklus investasi seperti itu tidak berhenti pada masa Yesus. Yesus pun melakukan hal yang sama. Dia memiliki 12 murid. Dan kedua belas muridnya memiliki 70 murid. Dan masih banyak lagi kader pemimpin yang dimuridkan oleh pengikutnya.
Nats yang kita baca hari ini meneladankan kepada kita untuk memiliki sikap yang berani berkorban demi masa depan. Mengorbankan waktu untuk bersusah-susah belajar demi kesuksesan masa depan. Mengorbankan kesenangan kita untuk belanja demi menyisihkan uang untuk ditabung. Mengorbankan kebersamaan kita dengan anak dengan mengijinkannya belajar di luar negeri atau luar kota demi kesuksesannya saat menekuni apa yang dia inginkan. Terlebih lagi mengorbankan anak rohani kita, untuk pergi, dan tidak terus menerus menahannya untuk menjadi penopang kita, guna menjadi pemimpin di tempat lain. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|