|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Jika hati kita telah diterangi kebenaran Firman, lakukan semua hal yang berkenan di hati kita karena itulah yang berkenan di hati Tuhan.”
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Aku Adalah Cermin Bagi Diriku Di Hati Tuhan |
|
Aku Adalah Cermin Bagi Diriku Di Hati Tuhan |
|
Rabu, 29 April 2015 | Tema: Berkenan Di Hati Tuhan |
|
|
|
|
|
Aku Adalah Cermin Bagi Diriku Di Hati Tuhan |
|
Nehemia 1:4-11 |
|
|
|
|
|
|
Pernahkah kita melihat orang-orang di sekitar kita melakukan hal-hal negatif yang tidak kita senangi, sehingga tindakan mereka dapat membuat kita marah, sedih, atau mungkin berduka? Mungkin itu dilakukan orang-orang yang kita kasihi, misalnya; istri, suami, orangtua, anak-anak, cucu, dll. Atau mungkin hal itu dilakukan oleh tetangga kanan kiri kita, bahkan mungkin orang-orang yang kita jumpai setiap hari dalam segala aktivitas dan pelayanan kita.
Mengapa kerap kali hati kita tidak berkenan jika melihat orang-orang yang kita kasihi melakukan tindakan yang negatif? Sesungguhnya kesadaran itu telah muncul dengan sendirinya ketika hidup kita diperbaharui oleh kebenaran Firman Tuhan. Kebenaran Firman yang adalah sumber terang itulah yang kemudian menuntun kita dalam terang sehingga kita dipimpin untuk selalu hidup dalam terang Allah. Ketika terang Allah itu telah ada dalam hati kita, sesungguhnya kita akan mengetahui semua hal yang berkenan di hati Tuhan dan yang tidak. Kita menjadi cermin di mana kita bisa turut merasakan apa yang dirasakan oleh Tuhan. Jika kita sedih melihat kejahatan dan ketidakadilan, maka Tuhan lebih sedih melihatnya. Ketika kita menangis melihat orang-orang yang kita kasihi jatuh dalam dosa, sesungguhnya Tuhan juga sedang menangis melihat orang-ora...selengkapnya » |
Pernahkah kita melihat orang-orang di sekitar kita melakukan hal-hal negatif yang tidak kita senangi, sehingga tindakan mereka dapat membuat kita marah, sedih, atau mungkin berduka? Mungkin itu dilakukan orang-orang yang kita kasihi, misalnya; istri, suami, orangtua, anak-anak, cucu, dll. Atau mungkin hal itu dilakukan oleh tetangga kanan kiri kita, bahkan mungkin orang-orang yang kita jumpai setiap hari dalam segala aktivitas dan pelayanan kita.
Mengapa kerap kali hati kita tidak berkenan jika melihat orang-orang yang kita kasihi melakukan tindakan yang negatif? Sesungguhnya kesadaran itu telah muncul dengan sendirinya ketika hidup kita diperbaharui oleh kebenaran Firman Tuhan. Kebenaran Firman yang adalah sumber terang itulah yang kemudian menuntun kita dalam terang sehingga kita dipimpin untuk selalu hidup dalam terang Allah. Ketika terang Allah itu telah ada dalam hati kita, sesungguhnya kita akan mengetahui semua hal yang berkenan di hati Tuhan dan yang tidak. Kita menjadi cermin di mana kita bisa turut merasakan apa yang dirasakan oleh Tuhan. Jika kita sedih melihat kejahatan dan ketidakadilan, maka Tuhan lebih sedih melihatnya. Ketika kita menangis melihat orang-orang yang kita kasihi jatuh dalam dosa, sesungguhnya Tuhan juga sedang menangis melihat orang-orang yang telah ditebus-Nya kembali jatuh dalam dosa. Apa yang kita rasakan sesungguhnya mewakili apa yang Tuhan rasakan. Kita dapat merasakan kasih Allah yang demikian besar karena kasih Allah telah menerangi kita.
Ketika Nehemia mendengar keadaan orang-orang Israel yang terluput dari pembuangan, maka Nehemia terduduk menangis dan berkabung selama beberapa hari. Nehemia berpuasa dan berdoa kehadirat Allah semesta langit selama beberapa hari [ayat 4]. Tuhan memakai Nehemia bak sebuah cermin yang dapat melihat sekelilingnya. Ia sangat sedih melihat keterpurukan orang Israel yang tertinggal di Yerusalem [ayat 3]. Sesungguhnya apa yang kita rasakan juga dirasakan oleh Tuhan. Aku adalah cermin bagi diriku di hati Tuhan. Jika kita sedih melihat kejahatan dan ketidakadilan, jangan sampai kita malah jatuh di dalamnya. Berkenanlah di hati Tuhan seperti kita melihat orang-orang di sekitar kita yang berkenan di hati kita. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|