|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Percaya kepada Tuhan Yesus artinya kita harus memberi diri untuk selalu tunduk dan taat pada otoritas-Nya sebagai Kepala Gereja.” |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Otoritas Dalam Paguyuban ’Agus-Agus Bersaudara’ |
|
Otoritas Dalam Paguyuban ’Agus-Agus Bersaudara’ |
|
Senin, 14 Maret 2016 | Tema: Kristus Sebagai Kepala Gereja |
|
|
|
|
|
Otoritas Dalam Paguyuban ’Agus-Agus Bersaudara’ |
|
Efesus 5:22-23 |
|
|
|
|
|
|
Beberapa minggu yang lalu saya cukup dikejutkan oleh sebuah berita unik di sebuah televisi swasta. Berita unik itu berkisah tentang sebuah paguyuban masyarakat yang bernama Agus. Mereka menamakan paguyuban tersebut “Agus Agus Bersaudara”, disingkat [AAB]. Siapapun yang ingin menjadi anggota paguyuban ini haruslah memenuhi syarat mutlak, yaitu memiliki nama ‘Agus’. Dan jangan salah, meskipun Paguyuban Agus Agus Bersaudara ini baru dibentuk bulan Desember 2015, jumlahn anggotanya di seluruh Indonesia sudah mencapai 5000 orang di 22 propinsi. Jumlahnya pasti akan semakin bertambah jika mereka yang bernama Agus di gereja kita juga ikut bergabung. Komunitas Paguyuban Agus Agus ini memiliki visi dan misi yang jelas. Selain itu Paguyuban Agus Agus Bersaudara memiliki sistem organisasi yang terstruktur rapi, mulai dari DAD [Dewan Agus Daerah] sampai DAC [Dewan Agus Cabang]. Struktur yang jelas ini menunjukkan sebuah sistem otoritas baku terstruktur yang harus diikuti dan ditaati oleh seluruh anggotanya.
Jauh berabad-abad sebelum komunitas Paguyuban Agus Agus Bersaudara ini dibentuk, Tuhan telah mengajarkan bagaimana kita harus tunduk dan taat pada otoritas pemimpin yang Tuhan percayakan sebagai kepala dalam hidup kita. Diawali dari pemimpin dalam keluarga, bahwa istri tund...selengkapnya » |
Beberapa minggu yang lalu saya cukup dikejutkan oleh sebuah berita unik di sebuah televisi swasta. Berita unik itu berkisah tentang sebuah paguyuban masyarakat yang bernama Agus. Mereka menamakan paguyuban tersebut “Agus Agus Bersaudara”, disingkat [AAB]. Siapapun yang ingin menjadi anggota paguyuban ini haruslah memenuhi syarat mutlak, yaitu memiliki nama ‘Agus’. Dan jangan salah, meskipun Paguyuban Agus Agus Bersaudara ini baru dibentuk bulan Desember 2015, jumlahn anggotanya di seluruh Indonesia sudah mencapai 5000 orang di 22 propinsi. Jumlahnya pasti akan semakin bertambah jika mereka yang bernama Agus di gereja kita juga ikut bergabung. Komunitas Paguyuban Agus Agus ini memiliki visi dan misi yang jelas. Selain itu Paguyuban Agus Agus Bersaudara memiliki sistem organisasi yang terstruktur rapi, mulai dari DAD [Dewan Agus Daerah] sampai DAC [Dewan Agus Cabang]. Struktur yang jelas ini menunjukkan sebuah sistem otoritas baku terstruktur yang harus diikuti dan ditaati oleh seluruh anggotanya.
Jauh berabad-abad sebelum komunitas Paguyuban Agus Agus Bersaudara ini dibentuk, Tuhan telah mengajarkan bagaimana kita harus tunduk dan taat pada otoritas pemimpin yang Tuhan percayakan sebagai kepala dalam hidup kita. Diawali dari pemimpin dalam keluarga, bahwa istri tunduk kepada suaminya seperti kepada Tuhan, sama seperti jemaat tunduk dan taat kepada Kristus yang adalah kepala jemaat [Efesus 5:22-23]. Dalam hal ini Tuhan juga tidak henti-hentinya mengajari kita tentang otoritas yang harus kita hargai, yaitu otoritas Kerajaan Allah. Kita harus tunduk dan taat pada otoritas yang Tuhan sudah tentukan oleh Allah dari semula untuk menjadi Kepala bagi kita semua. Kita boleh bertanya, meminta sesuatu, usul, bahkan protes kepada Tuhan. Namun semua hal yang sudah maupun yang akan kita alami, ada dalam otoritas kehendak Tuhan. Yang kita harus lakukan hanya tunduk dan taat pada otoritas-Nya. Semua pasti mendatangkan kebaikan bagi kita, sebab Ia tidak pernah merancangkan hal yang buruk dalam hidup kita.
Jika dalam komunitas Paguyuban Agus Agus Bersaudara ada otoritas terstruktur yang harus ditaati dan diikuti, tentu juga dalam komunitas kita. Allah telah mengajarkan itu sejak awal manusia diciptakan. Dia ingin agar manusia terus dan lebih lagi mengenali dan mengikuti kehendak yang sesuai dengan rancangan-Nya. Karena Ia adalah Kepala Gereja, kepala bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|