|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Disiplin adalah satu aturan yang bisa sangat membosankan, namun dalam kedisiplinan ada keberhasilan dan pujian yang secara otomatis akan kita terima.” |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Disiplin Ala Keluarga Om Nyong |
|
Disiplin Ala Keluarga Om Nyong |
|
Selasa, 10 Mei 2016 | Tema: Umat Yang Kudus |
|
|
|
|
|
Disiplin Ala Keluarga Om Nyong |
|
1 Korintus 9:24 |
|
|
|
|
|
|
Om Nyong adalah seorang guru di sebuah SD Negeri yang ada di desa Gurua, kabupaten Tobelo, Maluku Utara. Selain seorang kepala keluarga yang baik, Om Nyong juga dikenal sebagai seorang guru sekolah yang cukup disiplin baik ketika ia bersama murid-muridnya maupun bersama keluarganya. Ia memiliki jadwal rutin tentang apa yang harus dilakukan dan dikerjakan sepanjang hari baik di sekolah maupun di rumahnya. Ia mengatur pola hidup anak-anaknya sedemikian rupa sehingga apa yang harus dilakukan dan dikerjakan anak-anaknya menjadi tersusun rapi dan teratur. Misalnya: pukul 05.00 doa pagi bersama; pukul 50.30 membantu orangtua membersihkan rumah; pukul 06.00 sarapan dan mandi; pukul 06.30 berangkat ke sekolah; pukul 13.30 setelah makan siang langsung tidur siang; pukul 15.30 bangun tidur dan bermain; pukul 17.00 harus mandi terus belajar; pukul 19.00 makan malam bersama, setelah itu boleh nonton TV; pukul 21.00 berdoa mengucap syukur dan harus tidur. Demikian pula dengan kegiatan-kegiatan wajib di gereja, mereka harus mengikutinya.
Saya pernah bertanya kepada anak-anak Om Nyong, “Hidup kalian diatur orangtua seperti itu apa tidak membosankan?” Mereka menjawab, “Sangat membosankan! Kami tidak bebas seperti anak-anak yang lain, bisa jalan-jalan, nonton TV sesukanya, dl...selengkapnya » |
Om Nyong adalah seorang guru di sebuah SD Negeri yang ada di desa Gurua, kabupaten Tobelo, Maluku Utara. Selain seorang kepala keluarga yang baik, Om Nyong juga dikenal sebagai seorang guru sekolah yang cukup disiplin baik ketika ia bersama murid-muridnya maupun bersama keluarganya. Ia memiliki jadwal rutin tentang apa yang harus dilakukan dan dikerjakan sepanjang hari baik di sekolah maupun di rumahnya. Ia mengatur pola hidup anak-anaknya sedemikian rupa sehingga apa yang harus dilakukan dan dikerjakan anak-anaknya menjadi tersusun rapi dan teratur. Misalnya: pukul 05.00 doa pagi bersama; pukul 50.30 membantu orangtua membersihkan rumah; pukul 06.00 sarapan dan mandi; pukul 06.30 berangkat ke sekolah; pukul 13.30 setelah makan siang langsung tidur siang; pukul 15.30 bangun tidur dan bermain; pukul 17.00 harus mandi terus belajar; pukul 19.00 makan malam bersama, setelah itu boleh nonton TV; pukul 21.00 berdoa mengucap syukur dan harus tidur. Demikian pula dengan kegiatan-kegiatan wajib di gereja, mereka harus mengikutinya.
Saya pernah bertanya kepada anak-anak Om Nyong, “Hidup kalian diatur orangtua seperti itu apa tidak membosankan?” Mereka menjawab, “Sangat membosankan! Kami tidak bebas seperti anak-anak yang lain, bisa jalan-jalan, nonton TV sesukanya, dll. Kami sangat bosan! Tetapi apa dikata, papa tidak hanya menyuruh kami melakukannya tapi papa dan mama juga memberi teladan seperti itu. Jadi kami pun melakukan dengan senang hati.” Tiba-tiba adik saya membisikkan sesuatu di telinga saya, “Kak, anak-anak Om Nyong tidak ada yang pernah dapat juara 2 di sekolah, 5 anak Om Nyong semua rangking 1 di kelasnya masing-masing.” Tanpa sadar kemudian kepala saya mengangguk-angguk, kagum akan hasil dari disiplin yang baik dari keluarga Om Nyong.
Sebagai umat yang telah dikuduskan oleh Allah sendiri, Dia menghendaki agar kita hidup dalam kedisiplinan rohani. Rasul Paulus berkata, “Dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!” Kedisiplihan rohani bukan saja berbicara tentang hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan rohani di gereja, melainkan juga dalam segala aspek kehidupan kita yang dapat maksimal di hadapan Tuhan. Baik disiplin tentang kekudusan, pelayanan, pola makan sehat, pola hidup sehat, sekolah yang baik, mengelola keuangan keluarga yang baik, dll. Semua pola disiplin yang seolah-olah membatasi gerak kebebasan hidup kita justru akan membuat kita berhasil dan memuliakan nama Tuhan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|