Kamis, 27 November 2014 | Tema: Forgiven to Forgive
Bukan Soal Untung Atau Rugi
Filemon 1:8-22
Adalah hal yang wajar bila orang cenderung memperhitungkan untung dan rugi ketika akan melakukan sesuatu. Contoh, waktu orang berdagang atau akan membuka sebuah usaha biasanya orang cenderung menghitung-hitung untung yang akan diperoleh. Jika keuntungan hanya sedikit, dia akan mempertimbangkan berulangkali rencananya untuk berbisnis. Dalam menjalin pertemanan persahabatan dengan sesama seringkali manusia juga memperhitungkan untung dan rugi. Hubungan persahabatatan seseorang dengan yang lain bisa saja berakhir tiba-tiba tatkala salah satu pihak merasa disakiti atau dirugikan.
Filemon seorang pengikut Kristus yang sebelumnya adalah tuan dari Onesimus. Filemon pernah dirugikan karena Onesimus berhutang kepadanya sehingga ia memenjarakannya. Dia diminta oleh Paulus untuk menerima kembali bukan sebagai hamba tetapi sebagai saudara yang kekasih. Tentu bukan hal yang mudah bagi Filemon untuk menerima kembali Onesimus, hambanya yang telah mengecewakan dan merugikannya sebagai saudara secara sukarela. Tapi itu kehendak Tuhan untuk Filemon lakukan.
Saudara terkasih, sebagai orang percaya kita juga sering mengalami hal serupa seperti yang dialami Filemon. Saat kita disakiti d...selengkapnya »
Adalah hal yang wajar bila orang cenderung memperhitungkan untung dan rugi ketika akan melakukan sesuatu. Contoh, waktu orang berdagang atau akan membuka sebuah usaha biasanya orang cenderung menghitung-hitung untung yang akan diperoleh. Jika keuntungan hanya sedikit, dia akan mempertimbangkan berulangkali rencananya untuk berbisnis. Dalam menjalin pertemanan persahabatan dengan sesama seringkali manusia juga memperhitungkan untung dan rugi. Hubungan persahabatatan seseorang dengan yang lain bisa saja berakhir tiba-tiba tatkala salah satu pihak merasa disakiti atau dirugikan.
Filemon seorang pengikut Kristus yang sebelumnya adalah tuan dari Onesimus. Filemon pernah dirugikan karena Onesimus berhutang kepadanya sehingga ia memenjarakannya. Dia diminta oleh Paulus untuk menerima kembali bukan sebagai hamba tetapi sebagai saudara yang kekasih. Tentu bukan hal yang mudah bagi Filemon untuk menerima kembali Onesimus, hambanya yang telah mengecewakan dan merugikannya sebagai saudara secara sukarela. Tapi itu kehendak Tuhan untuk Filemon lakukan.
Saudara terkasih, sebagai orang percaya kita juga sering mengalami hal serupa seperti yang dialami Filemon. Saat kita disakiti dirugikan orang lain apakah kita akan tetap berkawan dengan orang itu? Saat kita dipertemukan dengan orang-orang yang pernah melakukan kejahatan di lingkungan kita, apakah kita akan menerima mereka kembali sebagai orang yang semestinya dikasihi dibina secara rohani untuk bisa bertobat dan dipulihkan? Apakah kita mau berguna bagi orang-orang yang telah merugikan atau menyakiti kita? Jangan pernah hanya menghitung untungnya saja secara lahiriah, tapi pertimbangkan serta perhitungkan keuntungan rohani-batiniah ketika kita berguna bagi mereka yang pernah merugikan kita.