|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Percaya dan meyakini bahwa kita mampu, maka Tuhan akan menuntun kita melangkah untuk menjadi lebih baik lagi.”
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Percayalah, Anda Pasti Bisa |
|
Percayalah, Anda Pasti Bisa |
|
Sabtu, 31 Januari 2015 | Tema: Lebih Baik Dari Kemarin |
|
|
|
|
|
Percayalah, Anda Pasti Bisa |
|
Kejadian 12:1-4 |
|
|
|
|
|
|
Andrea Hirata, Penulis sekenario film “Laskar Pelangi”, dalam sebuah acara wawancara di salah satu stasiun televisi, mengatakan bahwa cara berpikir orang miskin kadang-kadang hanya dapat dipahami oleh orang miskin itu sendiri. Maksudnya, apabila anak-anak kecil, anak-anak muda melihat sesuatu di televisi atau di layar lebar, mereka selalu berpikir ‘It’s belong to someone else’ (Ini -keberhasilan- milik orang lain), mereka tidak mungkin memiliki bayangan dan khayalan untuk bisa seperti orang-orang yang mereka lihat di televisi itu. “Kita tidak akan pernah main film, tidak mungkin bekerjasama dengan orang-orang hebat seperti Riri Riza, Mira Lesmana, kita tidak akan pernah kuliah film di Jakarta.” Namun alm. Ferrys Yamarno, dkk. (pemeran film Laskar Pelangi) membuktikan bahwa pemikiran itu tidak benar. Anak-anak miskin kampung Gantung, di pinggiran Timur Pulau Belitung membuktikan bahwa mereka bisa. Mereka adalah anak-anak kampung yang sukses karena film yang mereka bintangi menjadi film bioskop terbaik yang ditonton oleh 4,6 juta orang. Dan saat ini, anak-anak miskin dari kampung Gantung tersebut tercatat sebagai mahasiswa sebuah Universitas Seni di Jakarta.
‘Seperti katak dalam tempurung’, demikian kerapkali kita terkungkung oleh pemikiran-pemikiran yang membatasi ge...selengkapnya » |
Andrea Hirata, Penulis sekenario film “Laskar Pelangi”, dalam sebuah acara wawancara di salah satu stasiun televisi, mengatakan bahwa cara berpikir orang miskin kadang-kadang hanya dapat dipahami oleh orang miskin itu sendiri. Maksudnya, apabila anak-anak kecil, anak-anak muda melihat sesuatu di televisi atau di layar lebar, mereka selalu berpikir ‘It’s belong to someone else’ (Ini -keberhasilan- milik orang lain), mereka tidak mungkin memiliki bayangan dan khayalan untuk bisa seperti orang-orang yang mereka lihat di televisi itu. “Kita tidak akan pernah main film, tidak mungkin bekerjasama dengan orang-orang hebat seperti Riri Riza, Mira Lesmana, kita tidak akan pernah kuliah film di Jakarta.” Namun alm. Ferrys Yamarno, dkk. (pemeran film Laskar Pelangi) membuktikan bahwa pemikiran itu tidak benar. Anak-anak miskin kampung Gantung, di pinggiran Timur Pulau Belitung membuktikan bahwa mereka bisa. Mereka adalah anak-anak kampung yang sukses karena film yang mereka bintangi menjadi film bioskop terbaik yang ditonton oleh 4,6 juta orang. Dan saat ini, anak-anak miskin dari kampung Gantung tersebut tercatat sebagai mahasiswa sebuah Universitas Seni di Jakarta.
‘Seperti katak dalam tempurung’, demikian kerapkali kita terkungkung oleh pemikiran-pemikiran yang membatasi gerak dan langkah kita sehingga kita enggan melangkah meninggalkan masa lalu untuk lebih maju lagi. Pemikiran kita kadang membatasi. Misalnya kita mengatakan aya tidak mungkin bisa karena saya orang miskin, karena saya sudah tua, karena pendidikan saya tidak tinggi, karena saya tidak memiliki keahlian, karena orang orang bodoh. So, it’s belong to someone else. Tuhan berkata kepada Abraham: “Pergilah...” (ayat 1-3). Tuhan memerintahkan Abraham untuk pergi, disertai, diberkati, dan menjadi berkat. Abraham melangkah meninggalkan tanah Us dan pergi sesuai dengan firman Tuhan (ayat 4).
Untuk menjadi lebih baik dari kemarin membutuhkan tindakan kongkret. Abraham menaati Firman Tuhan, melangkah, dan mengerjakan tugas pertanian dan peternakannya sebagai seorang gembala. Hasilnya, Tuhan memberkati Abraham dengan limpahnya. Seperti Abraham yang tidak melihat kekurangan dan latar belakangnya, maka kita juga harus maju dengan tidak melihat segala keterbatasan kita. Dengan hikmat dan pertolongan-Nya, Tuhan akan mengubah potensi kecil yang kita miliki menjadi besar. ‘Wong ndeso dengan rejeki kuto, wong cilik tapi dipercoyo’, dan Tuhan akan membuat berhasil apa yang kita lakukan. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|