|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Hormatilah hukum yang berlaku sebagai bagian dari perintah Allah, karena Tuhan pun telah melakukannya.”
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Tertib Hukum : Bagian Dari Perintah Allah |
|
Tertib Hukum : Bagian Dari Perintah Allah |
|
Kamis, 14 Mei 2015 | Tema: Generasi Yang Melakukan Kehendak Allah |
|
|
|
|
|
Tertib Hukum : Bagian Dari Perintah Allah |
|
Markus 12:17 |
|
|
|
|
|
|
“Maju.. maju... maju... Mundur... mundur... mundur... Jangan marah-marah, mari ramah-ramah...”. Demikian cuplikan kalimat dari sebuah lagu iklan rokok yang disajikan dengan memecah suasanan kemarahan menjadi kegembiraan. Lagu dalam iklan ini memberikan pesan moral kepada penontonnya bahwa tindakan saling marah untuk mendahului dalam situasi jalanan macet, karena masing-masing tidak dapat menahan ego dan lebih mementingkan diri sendiri dibandingkan kepentingan bersama, itu tidak baik. Lebih dari itu, penonton diharapkan menyadari bahwa tindakan tidak tertib dalam berlalu lintas itu tidak dibenarkan.
Tuhan Yesus adalah Allah yang turun menjadi manusia sempurna. Sebagai manusia yang sempurna Ia juga memberikan teladan yang sempurna. Salah satu teladan itu adalah kepatuhan-Nya terhadap hukum. Misalnya, hukum perpajakan sangat diperhatikan oleh Tuhan Yesus. Sewaktu Ia dicobai dengan pertanyaan diperbolehkan atau tidak membayar pajak kepada Kaisar. Ia mengambil sekeping uang perak dan bertanya, “Gambar siapakah ini?” Mereka menjawab, “Gambar Kaisar”. Kata Yesus kepada mereka, ’Berilah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.’ Dalam hal ini Tuhan Yesus melakukan sebuah tindakan yang sangat sempurna....selengkapnya » |
“Maju.. maju... maju... Mundur... mundur... mundur... Jangan marah-marah, mari ramah-ramah...”. Demikian cuplikan kalimat dari sebuah lagu iklan rokok yang disajikan dengan memecah suasanan kemarahan menjadi kegembiraan. Lagu dalam iklan ini memberikan pesan moral kepada penontonnya bahwa tindakan saling marah untuk mendahului dalam situasi jalanan macet, karena masing-masing tidak dapat menahan ego dan lebih mementingkan diri sendiri dibandingkan kepentingan bersama, itu tidak baik. Lebih dari itu, penonton diharapkan menyadari bahwa tindakan tidak tertib dalam berlalu lintas itu tidak dibenarkan.
Tuhan Yesus adalah Allah yang turun menjadi manusia sempurna. Sebagai manusia yang sempurna Ia juga memberikan teladan yang sempurna. Salah satu teladan itu adalah kepatuhan-Nya terhadap hukum. Misalnya, hukum perpajakan sangat diperhatikan oleh Tuhan Yesus. Sewaktu Ia dicobai dengan pertanyaan diperbolehkan atau tidak membayar pajak kepada Kaisar. Ia mengambil sekeping uang perak dan bertanya, “Gambar siapakah ini?” Mereka menjawab, “Gambar Kaisar”. Kata Yesus kepada mereka, ’Berilah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.’ Dalam hal ini Tuhan Yesus melakukan sebuah tindakan yang sangat sempurna. Ia tidak menolak kewajiban agama Yahudi, namun juga tidak melawan hukum yang berlaku di bawah kekaisaran Romawi.
Keberadaan kita di Indonesia, secara khusus di daerah kota Semarang dan sekitarnya, tunduk di bawah otoritas payung hukum yang menaungi kita. Kita dapat dikatakan menjadi warganegara yang baik jika kita memiliki pola hidup tertib di dalamnya. Misalnya, tertib berlalu-lintas, tertib membayar pajak, tertib bermasyarakat, tertib menjaga kebersihan lingkungan bersama, tertib dalam beradministrasi [tidak menyuap dan menerima suap], tidak ada KKN, dll. Semua itu merupakan bagian dari tindakan iman yang diwariskan oleh Tuhan Yesus, bahkan Ia sendiri taat terhadap hukuman mati yang berlaku di zaman kekaisaran Romawi pada masa itu. Biarlah tertib hukum menjadi bagian dalam hidup gererasi kita sebagai ungkapan kasih kita kepada Tuhan Yesus yang telah memberi teladan dalam tertib hukum. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|