|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Pengampunan bukan pilihan tapi tindakan kongkret yang harus kita lakukan. Lakukan dengan kesungguhan, dan bukan dengan keterpaksaan, apalagi dengan pura-pura.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Tidak Berpura - pura |
|
Tidak Berpura - pura |
|
Senin, 01 Desember 2014 | Tema: The Moment to Share Love |
|
|
|
|
|
Tidak Berpura - pura |
|
Yeremia 3:10 |
|
|
|
|
|
|
Kata-kata yang disampaikan oleh nabi Yeremia kepada bangsa Israel pada umumnya adalah kata-kata yang sangat keras, pedas, dan cenderung sangat kasar. Namun maksud pesan Tuhan yang disampaikannya adalah agar umat Tuhan itu segera kembali kepada jalan Allah atau bertobat.
Orang yang sudah cukup lama tinggal di dalam hidup yang tidak benar di hadapan Tuhan acapkali perlu diberikan pesan yang lebih keras dan menyentak. Semata-mata bukan karena Tuhan kejam, namun Tuhan ingin agar orang tersebut segera siuman dari keadaannya yang semakin parah.
Hidup berpura-pura di hadapan Tuhan merupakan salah satu contoh hidup yang tidak benar. Secara lahiriah beribadah pada Tuhan, namun tidak lahir dari hati yang tulus. Demikian juga dengan pesan Tuhan dalam hal ‘pengampunan’. Mengampuni sesama bukan sebuah pilihan yang harus kita pilah-pilah, mana yang perlu diampuni dan mana yang tidak bisa diampuni. Namun Alkitab mengajar kita bahwa pengampunan adalah tindakan kongkret yang harus segera kita lakukan. Mengapa? Pertama, karena jika kita tidak mengampuni, maka doa kita akan terhalang (Markus 11:25); kedua, Tuhan juga tidak akan mengampuni kesalahan kita (Matius 6:14); ketiga, akan membinasakan dan menambah kesedihan bagi orang lain (2 Korintus 2:7); dll. Saling mengampuni harus dilaku...selengkapnya » |
Kata-kata yang disampaikan oleh nabi Yeremia kepada bangsa Israel pada umumnya adalah kata-kata yang sangat keras, pedas, dan cenderung sangat kasar. Namun maksud pesan Tuhan yang disampaikannya adalah agar umat Tuhan itu segera kembali kepada jalan Allah atau bertobat.
Orang yang sudah cukup lama tinggal di dalam hidup yang tidak benar di hadapan Tuhan acapkali perlu diberikan pesan yang lebih keras dan menyentak. Semata-mata bukan karena Tuhan kejam, namun Tuhan ingin agar orang tersebut segera siuman dari keadaannya yang semakin parah.
Hidup berpura-pura di hadapan Tuhan merupakan salah satu contoh hidup yang tidak benar. Secara lahiriah beribadah pada Tuhan, namun tidak lahir dari hati yang tulus. Demikian juga dengan pesan Tuhan dalam hal ‘pengampunan’. Mengampuni sesama bukan sebuah pilihan yang harus kita pilah-pilah, mana yang perlu diampuni dan mana yang tidak bisa diampuni. Namun Alkitab mengajar kita bahwa pengampunan adalah tindakan kongkret yang harus segera kita lakukan. Mengapa? Pertama, karena jika kita tidak mengampuni, maka doa kita akan terhalang (Markus 11:25); kedua, Tuhan juga tidak akan mengampuni kesalahan kita (Matius 6:14); ketiga, akan membinasakan dan menambah kesedihan bagi orang lain (2 Korintus 2:7); dll. Saling mengampuni harus dilakukan setiap orang (Efesus 4:32), karena dengan pengampunan yang kita berikan bagi orang lain, itu juga yang akan Bapa di sorga berikan kepada kita (Matius 6:14).
Pengampunan harus dengan sadar kita lakukan. Pengampunan yang hanya berpura-pura akan mendatangkan kerugian bagi diri kita sendiri, karena hati kita akan terus-menerus dipenuhi dengan ‘kepahitan’. Pengampunan yang tidak pura-pura akan mendatangkan pemulihan bagi diri kita dan orang lain. Kepura-puraan hanya bisa dibuang dari hidup kita bila kita berani untuk terbuka di hadapan Tuhan. Apa adanya, bersedia dikoreksi daripada berusaha membela diri dengan kebenaran diri sendiri. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|